Kamis, 17 Oktober 2019

Review Film Cinta Itu Buta


poster (sumber dari internet)
Judul                       : Cinta Itu Buta
Sutradara               : Rachmania Arunita 
Penulis Skenario   : Fanya Runkat
Produser                : Marsio Juwono, Gary Goh
Rumah Produksi   : Timeless Pictures
Rilis                         : 10 Oktober 2019
Durasi                      : 86 menit
Bahasa                 : Indonesia


"Merasakan cinta itu tak selamanya dengan mata yang melihat, melainkan dengan hati yang terbuka." 

Inilah yang dirasakan oleh Diah(Shandy Aulia) gadis asli Indonesia yang bekerja di Busan, Korea Selatan sebagai tur guide. Setelah dia mengakhiri hubungannya dengan tunangannya asal korea Jun-Ho(Chae in woo), dia kehilangan penglihatannya. Hingga akhirnya Diah mengenal dan akrab dengan Nik(Dodit Mulyanto). Nik selalu berusaha  membuat Diah bahagia. Perlahan-lahan Diah  mampu move on dari masa lalunya.

Film ini bersetting lokasi di Busan, Korea Selatan yang indah nan menawan. Di awal cerita menyaksikan film ini, penonton seperti sedang menyaksikan Drama Korea. Beberapa dialog menggunakan bahasa Korea. 

Film romantis berpadu komedi ini sangat menghibur dan membuat penonton "ngakak". Dodit yang seorang komika walaupun berperan sebagai Nik, berdialog dengan gaya bicaranya yang khas dan apa adanya. Humor-humor garing yang dilontarkan Dodit sangat menyegarkan suasana. 
Demikian juga halnya dengan Shandy Aulia dengan gaya bicaranya yang manja-manja membawa ingatan penonton pada film Eiffel I'm in Love.

Walaupun film ini berbalut komedi namun film ini mampu membawa perasaan penonton larut dalam suasana romantis, hangat, ketulusan serta kesederhanaan Nik menyayangi Diah. 

Perhatian, kepedulian serta upaya Nik untuk membuat Diah selalu tertawa mengajarkan pada kita bahwa cinta itu tak selamanya dinilai dengan sesuatu yang terlihat oleh mata, melainkan dari setiap ketulusan yang dapat dirasakan oleh hati.

Alur cerita yang maju mundur membuat penonton tidak jenuh. Kepiawaian penulis cerita dalam membuat jalan cerita yang tidak monoton, membuat film ini semakin asyik untuk dinikmati.

Berikut beberapa adegan di film Cinta Itu Buta.  

sumber : internet 

sumber : internet 

sumber : internet

Senin, 30 September 2019

Setia Pada Sebungkus Nasi

Cover Buku
Di kehidupan sehari-hari, kita menjumpai banyak hal. Baik itu objek berupa benda maupun pribadi yang kaya pengalaman. Tanpa disadari hal-hal yang kita jumpai tersebut mengajarkan kita akan nilai-nilai luhur yang bermakna. 

Buku karya Budi Sardjono bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias(KPKDG) ini menyajikan 129 kisah inspiratif. Kisah-kisah ini berasal dari pengalaman, perjumpaan, maupun pengamatan penulis di lingkungan sekitarnya. Kisah dalam buku ini dibagi menjadi 10 nilai-nilai yang bisa direnungkan. Nilai-nilai itu antara lain kesetiaan, kebijaksanaan, perjuangan, perdamaian, pelayanan, pengorbanan, ketulusan, persahabatan, kasih sayang, dan persahabatan.

Cover buku dan empat tulisan saya
Setiap nilai ada beberapa kisah yang tersaji. 
Semoga kisah dalam buku ini mampu menginspirasi pembaca untuk semakin menghayati hal-hal sederhana dengan cara yang luar biasa. 

Terimakasih pada rekan-rekan KPKDG Yogyakarta.
Terimakasih semesta yang telah mengajarkan banyak kebijaksanaan. 










This entry was posted in

Minggu, 07 Juli 2019

Resensi Buku Orang-Orang Biasa

Cover buku OOB 

Membaca novel Orang-Orang Biasa merupakan pengalaman kali pertamaku menikmati buku karya Andrea Hirata. Pantas saja jika karya-karya beliau menjadi best seller dan bahkan diterbitkan ke 25 versi bahasa asing. Caranya merangkai kata, membuat dialog, menyampaikan pesan memiliki gaya yang sungguh istimewa. Kepiawaiannya menyampaikan kisah fiksi sungguh mampu membuat pembaca larut dan turut berimajinasi. Kritik sosial dan pesan yang mendalam disampaikan secara halus namun  mengena. Pembaca sungguh bisa menikmatinya.


lembar pertama bertanda tangan Andrea Hirata

Ini juga pengalaman kali pertamaku meresensi sebuah novel. Sungguh pengalaman yang sangat istimewa dan berharga. Saya dapat belajar banyak hal. Semakin istimewa karena saya diberi ruang oleh Harian Kedaulatan Rakyat untuk berbagi kepada pembaca. Berikut bukti muat resensi saya yang dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta edisi Minggu, 7 Juli 2019.
bukti muat di KR

Thank you, God.
Thank you, KR.
Thank you, Pak Cik Andrea Hirata

Selasa, 02 Juli 2019

Buku Saku Umat Kisah Santo Santa

cover buku 

Zaman sekarang kebiasaan orang tua membacakan dongeng pada anak-anaknya semakin luntur. Gereja melalui Keuskupan Agung Semarang khususnya Rumpun Beriman DKP KAS berusaha untuk menghidupkan kembali kebiasaan itu. Buku saku umat "Kisah Santo Santa" ini bisa menjadi salah satu pilihan bacaan untuk dibacakan pada anak-anak. Buku ini mengenalkan anak-anak tentang kisah hidup Santo-Santa. Sederhana dan mudah dipahami. Kisah dalam buku ini ditulis menggunakan kalimat yang singkat dengan gaya bahasa yang menarik bagi anak-anak. Harapannya anak-anak semakin terinspirasi dan meneladan kisah hidup para Santo-Santa. Dengan demikian iman anak-anak kita semakin bertumbuh dan mendalam. 



Terimakasih Bapa.
Terimakasih teman-teman Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias(KPKDG) boleh berproses bersama. Pengalaman yang sungguh berharga bisa belajar bersama kalian***


Kala itu, 
(PPSM, 22-23 September 2018)

This entry was posted in

Sabtu, 29 Juni 2019

Buku dari Kompas Gramedia

Puji Tuhan ! berhasil menyelesaikan  resensi Y Book. Salah satu buku terbitan Kompas Gramedia. Reward dan perhatian penerbit Gramedia terhadap para penulis resensi sangat baik. Mereka memberikan tawaran kepada penulis tentang judul buku yang diinginkan. Langsung saya memilih buku yang saya inginkan. Kali ini saya ingin belajar menulis dari Kak Okky Madasari. Dengan membaca buku terbarunya berjudul Mata dan Manusia Laut.
Tak lama setelah saya mengirim email ke Kompas Gramedia, dalam tiga hari buku yang saya inginkan sudah ada di tangan. 

Berikut foto bukunya : 

Buku Mata dan Manusia Laut dengan latar Embung Nglanggeran Gunung Kidul
Terimakasih Kompas Gramedia.

Rabu, 15 Mei 2019

Minggu, 12 Mei 2019