Senin, 17 Juli 2017

Review Film Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody


Quote dari Ben (Chicco Jeriko)
Membangun sebuah bisnis/usaha memang tidak mudah, apalagi jika melibatkan orang lain, entah anggota keluarga, teman maupun sahabat. Masing-masing memiliki kemampuan dan idealisme sendiri-sendiri. Seperti yang terjadi pada usaha kedai Filosofi Kopi yang dibangun oleh dua orang sahabat Ben(Chicco Jeriko) dan Jody(Rio Dewanto) yang diceritakan dalam film Filosofi Kopi. Perjalanan mengembangkan kedai ini tidak berjalan mulus, banyak pergulatan dan pergumulan serta pelajaran berharga yang mendewasakan mereka. Sebagai kelanjutan dari film Filosofi Kopi dari novel karya Dee Lestari, kisah tentang perjalanan dua orang sahabat Ben dan Jody dalam mengembangkan bisnis kedai kopi berlanjut dalam film Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody. Berikut sinopsis yang sempat saya capture dari www.21cineplex.com. 

Sinopsis Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody


Hari keempat sejak launching film ini Minggu 16 Juli 2017 kami menyempatkan diri untuk menontonnya karena di hari pertama pemutaran film ini  tiket sudah sold out dan kami akhirnya kebagian tiket nonton film Dispicable Me  yang berada di daftar film yang diputar bulan ini selain Spiderman-Homecoming.

Tiket nonton kami
Ben dan Jody memutuskan untuk kembali ke Jakarta setelah berkeliling Indonesia menjajakan kopi terbaiknya. Mereka ingin membangun kembali bisnis kedai kopi ini menjadi semakin mapan setelah pernah tutup beberapa tahun yang lalu. Namun semua itu terkendala oleh modal. Mereka harus mencari dana untuk bisa mendapatkan kembali lokasi kedai yang dulu dengan biaya yang sangat mahal. Mereka mencari investor kesana kemari dengan mempresentasikan bisnis kopi racikan mereka. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan Tara(Luna Maya) yang mau menginvestasikan uang tabungannya di Filosofi Kopi. Akhirnya Filosofi Kopi Jakarta buka kembali seperti dulu.

Kehadiran Brie(Nadine Alexandra) sebagai Barista menimbulkan perbedaan pendapat antara Ben dan Jody. Cara kerja dan hasil racikan kopi Brie yang belum maksimal menyebabkan Filosofi Kopi memperoleh review yang jelek dari pembeli. Untuk memperbaiki review itu Tara dan Ben berniat mendirikan Filosofi Kopi di Jogja yang bertempat di Joglo warisan orang tua Tara(namun tetap bayar sewa lho..tidak gratis). 

Sementara bisnis Filosofi Kopi di Jogja sedang ramai-ramainya, Ben mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal dan ia harus pulang ke Lampung. Dalam kondisi duka, tiba-tiba datang karangan bunga dari seseorang teman ayahnya yang dulu merebut Perkebunan Sawit ayahnya dengan paksa dan yang menyebabkan ibunya meninggal. Emosi dan kemarahan Ben memuncak melihat hal itu dan merusak karangan bunganya. Sekembalinya ke Jogja setelah dari Lampung, Ben juga dikejutkan oleh karangan bunga yang ditolak Tara. Kenyataan membuktikan bahwa Tara adalah Putri dari orang yang telah menyebabkan ibunya meninggal. Disini mulai terjadi konflik dan penolakan Ben terhadap Tara. 

Peristiwa ini menyebabkan Ben semakin dekat dengan Brie dan Jody semakin dekat dengan Tara. Konflikpun mulai terjadi diantara Ben dan Jody yang telah lama bersahabat, saat Ben membaca gelagat bahwa Jody mulai menyukai Tara. Kedekatan Ben dan Brie membawa mereka untuk datang ke perkebunan kopi dan ke sebuah lahan dimana ayah Ben sudah menyemai biji kopi menjadi bibit-bibit tanaman kopi. Brie yang seolah lulusan Pertanian Melbourne tertarik akan hal itu. 

Persahabatan yang terjadi diantara Ben dan Jody menyisakan kerinduan diantara mereka, hingga suatu saat mereka dapat menerima kesalahan masing-masing dan saling memaafkan. Ben dan Brie memutuskan untuk berada di perkebunan kopi di daerah asalnya sedangkan Jody dan Tara mengembangkan usaha Filosofi Kopi dari hasil kopi dengan brand Brie&Ben.

Film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini mengambil setting beberapa lokasi seperti Jakarta, Yogyakarta, Makasar, Tana Toraja, dll. Alur cerita ini yang sangat apik dengan sesekali penonton diajak untuk kembali ke masa lalu mengingat peristiwa sebelumnya. Beberapa adegan disajikan secara tersirat namun mampu memberi petunjuk dengan mudah kepada penonton untuk menterjemahkan sendiri maknanya. Akhir dari cerita ini sangat bijaksana dan membahagiakan, membuat saya sendiri menjadi puas menyaksikannya.

Beberapa pesan penting dan menarik yang bisa saya catat dari film ini, antara lain :
  1. Bisnis atau usaha itu butuh modal. Salah satu caranya dengan mencari investor yang mau menginvestasikan uangnya ke bisnis yang sedang dibangun. Siapkan dan pastikan presentasi tentang bisnis tersebut bagus dan meyakinkan investor. 
  2. Dedikasikan diri sepenuhnya pada bisnis itu dan bersungguh-sungguhlah dalam menyajikan produk terbaik bagi konsumen. 
  3. Bisnis yang dibangun dengan orang lain, teman, sahabat, saudara pasti menghadapi berbagai perbedaan, permasalahan dan konflik entah cinta atau masalah keluarga. Apapun masalahnya selesaikan, komunikasikan serta cari solusi terbaik bagi semua. 
  4. Masing-masing pribadi dianugerahi keahlian dan kemampuan yang berbeda, hargailah itu dan beri kesempatan dan kepercayaan kepada orang lain untuk mencoba dan mempelajari hal baru.
  5. Persahabatan itu sangat berharga. So, jika ada masalah selesaikan dengan baik jangan sampai masalah itu merusak persahabatan yang telah dibangun sejak lama. 

Berikut beberapa foto dari adegan film Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody


Adegan Film : Ben sedang melihat cara Brie meracik kopi

Barista Ben sedang meracik kopi di Kedai Filosofi Kopi Jakarta 

Adegan film : Ben dan Brie

Adegan film : Tara dan Jody. Saat Tara mengetahui kebenaran bahwa ayahnya yang menyebabkan ibu Ben meninggal

Adegan Film : Ben-Tara-Jody saat mereka melihat logo Filosofi Kopi di dinding yang telah lama mereka tinggalkan

Quote Filosofi Macchiato
Itu dulu ya yang bisa saya bagikan tentang review film Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.***


Senin, 17 Juli 2017

#BanggaFilmIndonesia





0 komentar:

Posting Komentar