Selasa, 01 Desember 2015

Perlunya pelatihan IT bagi PNS



Bulan September lalu, kantor kami disibukkan dengan e-PUPNS(Elektronik Pendataan Ulang Pengawai Negeri Sipil). Setiap PNS diwajibkan untuk melakukan e-PUPNS yang merupakan instruksi dari Badan Kepegawaian Nasional(BKN) Pusat. E-PUPNS ini bertujuan untuk memperoleh data kepegawaian yang akurat, terpercaya, terintegrasi serta untuk membangun kepedulian dan kepemilikan PNS terhadap data kepegawaiannya. Proses ini dilakukan secara online melalui alamat website http://pupns.bkn.go.id. PNS melakukan registrasi sehingga memperoleh nomor registrasi. Bukti registrasi dicetak, dikumpulkan dan dilampiri berkas-berkas yang disyaratkan sebagai bukti verifikasi oleh verifikator di masing-masing satuan kerja. Setelah melakukan registrasi, PNS dapat melakukan login ke sistem e-PUPNS dengan memasukkan nomor registrasi dan password. PNS dapat melihat data kepegawaiannya kemudian mengkoreksi serta memperbaiki jika didapati kekeliruan.
Dalam proses pelaksanaan e-PUPNS dijumpai beberapa kendala. Banyaknya PNS yang mengakses website e-PUPNS mengakibatkan lambatnya proses loading, terutama pada saat jam kantor. Di lain hal, masih banyak PNS yang belum terbiasa menggunakan internet, misalnya banyak PNS yang belum memiliki email. Padahal email menjadi salah satu syarat agar bisa melakukan registrasi. Keterbatasan kemampuan PNS dalam menggunakan internet hendaknya menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Penggunaan fasilitas berbasis Information Techology(IT) di lingkungan pemerintahan hendaknya dibarengi dengan membekali PNS dengan berbagai pelatihan di bidang IT. Di samping itu, instansi pemerintahan juga harus meningkatkan fasilitas IT yang memenuhi standart, seperti menyediakan laptop atau komputer beserta jaringan internet dengan kecepatan akses yang memadai agar dapat mengakses website yang diperlukan. Semoga ini bisa menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi pemerintah saat menerapkan sistem online untuk mewujudkan e-goverment.***Eva Laura
PNS Kota Yogya




Selasa, 25 Agustus 2015

Resensi Buku Desa Wisata

Resensi Buku ini merupakan salah satu hasil penerapan saya setelah mengikuti workshop penulisan beberapa hari yang lalu. Buku hasil karya Bpk. Hasbullah Asyari ini saya coba resensi dan hasilnya saya kirim ke harian Kedaulatan Rakyat. Tidak apalah jika kali ini tulisan saya belum berkesempatan "nangkring" di harian Kedaulatan Rakyat. Namun setidaknya saya sudah pernah mencobanya. :). 

Judul     : Buku Pegangan Desa Wisata
  – Materi Bimbingan Teknis Untuk Desa Wisata
  
Pengarang : Hasbullah Asyari
Penerbit  : Pustaka Zeedny
Cetakan   : Juni 2015
Tebal     : 124 halaman
ISBN      : 978-602-8679-09-1


Dari Rakyat, untuk Rakyat !


Cover depan buku pegangan Desa Wisata


Cover belakang buku pegangan Desa Wisata
Menulis sebuah buku itu tidak mengenal usia. Hasbullah Asyari, penulis buku, memaknai hidupnya dengan menekuni pengembangan Desa Wisata di wilayah Yogyakarta. Diusia senjanya(81 tahun), Hasbullah mendokumentasikan pengalamannya dan perjalanan panjangnya selama bertahun-tahun membina dan mengembangkan desa-desa di Yogyakarta sebagai Desa Wisata dalam sebuah buku. Materi-materi ini dikumpulkan dan telah diseleksi sesuai dengan kebutuhan. Harapannya untuk mengangkat rakyat(petani) di bidang ekonomi lokal, sumber daya, sosial, budaya, dan alam inilah yang memotivasi beliau sehingga terbitlah Buku Pegangan Desa Wisata – Materi Bimbingan Teknis Untuk Desa Wisata

Dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca khususnya masyarakat desa, penulis mempersembahkan buku pegangan ini untuk menyiapkan suatu desa menjadi Desa Wisata. Walaupun buku ini prosentase terbesar masih berlatar belakang budaya Jawa, namun penulis berharap buku ini nantinya bisa digunakan secara nasional di seluruh Indonesia.

Harapan penulis dengan adanya desa wisata ini mampu menggali potensi rakyat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Disamping itu, semakin tersedia lapangan pekerjaan di suatu wilayah. Adanya Desa Wisata, perhatian pada sumber daya alam yang ada di lingkunganpun semakin bertambah, dan merupakan cara untuk melakukan perbaikan lingkungan. Rakyat diharapkan mampu mengidentifikasikan potensi desanya dengan melakukan pemetaan suatu desa untuk menginventarisir potensi di desanya.

Secara sangat rinci penulis menjelaskan mengenai beberapa aspek penunjang terbentuknya Desa Wisata. Pembaca dapat dengan mudah memperoleh bimbingan teknis secara rinci mulai dari cara mempersiapkan makanan dan minuman, menyiapkan kamar tidur, menjaga kebersihan, dan kesehatan, keramah tamahan, dan atraksi yang bisa dinikmati oleh para tamu. Penulis juga membuat panduan mulai dari cara menyusun menu makanan, berupa jumlah bahan baku yang harus dibeli, membuat petunjuk administrasi untuk tamu menginap hingga distribusi dari masing-masing komponen, yang terlihat termasuk uang bagian kas desa dibeberkan secara transparan. Melalui buku ini, pembaca sangat terbantu dan dapat menjadikan buku ini sebagai panduan bagi suatu wilayah desa untuk menjadikan desa mereka sebagai desa wisata. Terbitnya buku ini tak lepas dari bantuan dan masukkan dari banyak pihak khususnya Pusat Studi Pariwisata(Puspar) UGM.

Dibagian akhir dari buku ini, dilampiri sosok penulis beserta latar belakang dan pengalaman penulis dalam mengembangkan desa wisata. Harapannya bahwa melalui buku ini banyak desa-desa di wilayah Indonesia menjadi tujuan wisata. Disamping itu juga dilampirkan pengalaman para pengunjung Desa Wisata Tanjung yang melakukan kegiatan bertani di desa wisata yang di muat di beberapa media massa baik di lokal(Kedaulatan Rakyat, Radar Jogja, Tribun) maupun nasional(Kompas). Pada lembar terakhir buku ini dilampiri surat yang dilampiri 1 eksemplar buku ini yang dikirim penulis kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan harapan beliau membacanya serta memperoleh dukungan dari pemerintah dalam rangka mengatasi ekonomi biaya tinggi serta untuk mencapai pertumbuhan dan pemerataan ekonomi negara.

Semoga dengan membaca buku ini semakin banyak masyarakat mengenali potensi yang ada di desanya, sehingga mampu meningkatkan taraf hidupnya melalui desa wisata dan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.***