Selasa, 23 Mei 2017

Review Film Ziarah

Sebuah film garapan seorang alumni Filsafat UGM asal Sleman, DIY, mas BW Purba Negara ini menyedot banyak penonton. Saya saja tidak mengira peminat film ini banyak. Apa karena ada embel-embel "Nominasi FFI 2016 Penulis Skenario Asli Terbaik" dan "Nominasi Artis Terbaik di AIFFA(Asean International Film Festival And Award" ? 
Kalau jujur sih, saya nonton film itu juga karena membaca ada embel-embel itu hehe dan karena aktris utamanya seorang Simbah yang sudah sangat sepuh (jadi ingat simbah yang udah meninggal hikss..). 

Poster Film "Ziarah"

Mbah Ponco Sutiyem "Aktris Film Ziarah"

Film Ziarah ini dibintangi oleh Mbah Ponco Sutiyem sebagai Mbah Sri. Wanita berusia kira-kira 95 tahun ini berasal dari Gunung Kidul dan bermata pencaharian sebagai Petani. 
Film ini mengisahkan  perjuangan seorang Mbah Sri yang mencari makam suaminya yang telah lama hilang akibat Agresi Militer Belanda II. Pencariannya ini bertujuan agar kelak jika ia meninggal, ia ingin dimakamkan di samping makam suaminya, mbah Prawiro Sahid. Pencariannya mencari makam mbah Prawiro ditemani oleh cucunya bernama Prapto yang diperankan oleh Rukman Rosadi. (Dalam film diceritakan bahwa mbah Sri berjalan seorang diri pergi dari rumah mencari makam suaminya dan cucunya Prapto mencari mbah Sri yang  menghilang saat mencari makam mbah Prawiro).

Malam itu kami sangat beruntung, karena berkesempatan untuk bertatap muka langsung bahkan berfoto bersama sutradara merangkap produser dan penulis skenario film Ziarah ini, BW Purba Negara. Sebelum film diputar mas BW panggilan akrabnya, menyapa para penonton dan mengajak berdiskusi usai film ini berlangsung.

Mas Bewe Purba Negara(tengah) sedang berdiskusi bersama penonton

Usai pemutaran film, mas BW memenuhi janjinya untuk kembali menyapa penonton dan membuka forum tanya jawab. Dalam diskusi malam itu beliau menyampaikan proses bagaimana Mbah Ponco Sutiyem bisa begitu menghayati perannya sebagai Mbah Sri. Mbah Ponco yang tidak bisa membaca, menjadi tantangan tersendiri bagi mas BW dalam mengarahkan dan menjelaskan skenario film ini. Dengan membacakan naskah skenario dan dengan metode mendonggeng mas BW menyampaikan alur cerita ini kepada mbah Ponco. Setelah itu baru mengajarkan dan mengarahnya ekspresi wajah dan penghayatan perannya. 
Naskah film ini adalah fiksi (bukan kisah nyata). Mas BW yang juga sebagai penulis skenario menceritakan bahwa penulisan skenario ini berdasarkan pengabungan antara research dan sejarah. Ada beberapa hal yang memang benar terjadi dalam film ini, seperti sejarah Agresi Militer Belanda II. Menurut pengakuan mas BW malam itu, pembiayaan film ini digarap secara gotong royong.


Mbah Ponco Sutiyem(kanan)

Sinopsis dari 21cineplex.com

Film yang sangat sederhana dan natural ini diperankan dengan sangat baik dan apa adanya. Adegan demi adegan mengalir seperti layaknya kehidupan sehari-hari. 

Menyaksikan film Ziarah ini saya dapat belajar beberapa hal antara lain :
  1. Arti sebuah kesetiaan, ketulusan, cinta, kesabaran dan perjuangan. Semua itu ditunjukkan sosok sederhana seperti mbah Sri ini pada perjuangannya menemukan makam suaminya dengan berjalan menaiki bukit, menyusuri waduk dan desa.
  2. Berdamai dengan masa lalu dan berani "Move On". Berani menerima kenyataan akan hilangnya suaminya tidak membuat mbah Sri larut dalam kesedihan dan berputus asa namun justru membuat dia harus berjuang untuk menemukan makamnya.
  3. Pantang menyerah. Pencarian mbah Sri belum berakhir sebelum ia menemukan makam suaminya. Beliau mendatangi dan bertanya pada beberapa teman dan rekan yang mengenal riwayat mbah Prawiro Sahid sebagai petunjuk baginya.
  4. Hormat dan Bakti. Sikap yang ditunjukkan Prapto pada mbah Sri menampakkan sikap yang "gemati" seorang cucu kepada simbahnya. Praptopun juga berusaha mencari makam mbah Prawiro. Prapto begitu khawatir saat tahu mbah Sri tidak ada di rumah. Ketika tahu mbah Sri sudah ketemu, Prapto lalu memijat kaki mbah Sri karena ia tahu simbah lelah setelah berjalan jauh.
Adegan Film "Ziarah" - Mbah Sri melakukan perjalanan naik Bis menuju sebuah desa untuk mencari makam suaminya

Adegan Film "Ziarah" - Mbah Sri berbincang dengan salah seorang teman mbah Prawiro, mencari tahu dimana letak makam suaminya.


Adegan Film "Ziarah" - Mbah Sri dipijit oleh cucunya Prapto karena lelah berjalan kaki mencari makam mbah Pawiro Sahid(suaminya)

Tiket Nonton "Ziarah"

Bersama Sutradara Film "Ziarah" Mas BW Purba Negara (Bewe-Purba)
Semoga film ini dapat menginspirasi siapapun terutama bagi kalian yang belum bisa move on, semoga bisa segera move on dengan menonton film ini :)
Sampai ketemu di #InpirasiFilm selanjutnya ya.... ***

Senin, 22 Mei 2017
Saat takjub akan kekuatan cinta dan kesetiaan



Senin, 15 Mei 2017

Dark Matter dari Noura Publishing

Kali ini dari penerbit yang berbeda, Noura Publishing. Setelah kukirim email hasil resensi buku 99 Wisdom beberapa waktu yang lalu, selang beberapa hari Noura mengirimkan reward untukku.
Penasaran dengan isi bukunya tentang apa yaa...???
Sedikit berbeda dari buku-buku yang selama ini kuminati. Noura mengirimkan sebuah Novel karya Blake Crouch. Buku ini termasuk buku baru yang cetakan I -nya pada April 2017. Wah bisa diresensi nih :)
Hmm,..ini tantangan bagiku. Selama ini aku yang belum pernah meresensi buku Novel. Seolah ditantang oleh Noura untuk menyelesaikan membaca buku ini dan meresensinya.

bingkisan dari Noura Publishing

Isi bingkisannya Novel "Dark Matter"

Terima kasih Noura untuk rewardnya !
Terima kasih juga untuk tantangan ini ! :)
#KeepRead
#KeepWriting


Di saat aku tertantang
  Kamis, 15 Mei 2017



Rabu, 10 Mei 2017

Resensi Buku Karyawan (juga) Bisa Kaya


Cover Buku 

Judul     : Karyawan (juga) Bisa Kaya
Pengarang : Dwi Suwiknyo
Penerbit  : Elex Media Komputindo
Cetakan   : I, 2017
Tebal     : 115 halaman
ISBN      : 978-602-04-1225-2


Kendalikan Uangmu, Sejahtera Masa Depanmu

Di tengah persaingan mendapatkan pekerjaan, memiliki pekerjaan dengan gaji tetap merupakan hal yang patut disyukuri. Mengingat hal itu, hendaknya kita bekerja dengan bersungguh-sungguh dan jujur serta mengelola gaji yang diperoleh secara bijaksana. Namun kadang kala perilaku konsumsi dan gaya hidup seseorang menyebabkan gajinya habis begitu saja tanpa memperhitungkan kebutuhan di masa depan. Apapun pekerjaannya, masa depan yang sejahtera dapat terwujud jika kita mengelola keuangan dan mengendalikan uang secara baik.

Hal ini yang melatarbelakangi Dwi Suwiknyo untuk berbagi cara mengelola keuangan secara cerdas dari mulai membuat neraca keuangan sampai berinvestasi agar diusia pensiun dapat hidup lebih mandiri. Buku yang terdiri dari 12 bab ini pada bagian awal menjelaskan tiga langkah sistematis membuat rencana keuangan. Dengan formula keuangan yang sederhana pembaca diajak melakukan finansial check up dengan mendata jumlah utang, aset dan modal untuk menganalisis dan mendeteksi kondisi keuangannya. Pembuatan family income statement(laporan keuangan keluarga)diilustrasikan dengan contoh kasus yang disertai perhitungan sehingga memudahkan pembaca untuk memahami dan mempraktekkannya. Kaidah SMART(Specific, Measurable, Attainable, Realistic, dan Timely) yang dijelaskan pada bab 3, membantu seseorang menentukan tujuan keuangan keluarga. Pembaca diingatkan untuk menyadari kembali fungsi uang dengan membuat skala prioritas kebutuhan dan membedakan antara kebutuhan(need) dengan keinginan(want).

 Beberapa bagian buku ini disertai cuplikan ayat-ayat suci Al-quran dan istilah-istilah dalam agama Islam menggunakan bahasa Arab. Prinsip-prinsip keuangan Syariah berkaitan dengan menabung dan berinvestasi dijelaskan dengan contoh penghitungannya. Aturan berinvestasi emas serta tips memilih produk dan bentuk emas membantu pembaca untuk menentukan pilihan investasi emas secara tepat. Selain itu pembaca juga diperkenalkan dengan produk konvensional dan Syariah dari Perum Pegadaian.

Agar tetap siaga terhadap ancaman bahaya(risiko) terhadap jiwa, raga serta kekayaan, Robert Mehr memaparkan lima cara mengatasi risiko seperti menghindari risiko, mengurangi risiko, menahan risiko, membagi risiko dan mengalihkan risiko. Pembaca diingatkan bahwa melakukan utang hanya untuk tujuan yang produktif dan mengendalikan penggunaan kartu kredit. Pada bagian akhir buku ini dijelaskan pentingnya untuk berzakat sebagai bentuk ucapan syukur atas gaji yang telah diterima.

Merasa kesulitan mengelola keuangan keluarga dan ingin menambah wawasan tentang prinsip keuangan Syariah, buku ini bisa menjadi pilihan bacaan. Buku ini membimbing siapapun agar mampu melakukan perencanaan keuangan dengan baik demi mewujudkan masa depan yang sejahtera.***
  
Oleh:
Eva Laura