Rabu, 21 Desember 2016

Gratisan Buku Pertama Kali

Pengalaman ini memberi keyakinan
menambah kepercayaan
akan kemampuan 
yang harus dipertanggungjawabkan
pada Sang pemberi kelebihan
(eve 21.12.16)

Sukacita berlipat ketika setelah menyelesaikan tulisan Resensi Buku Tenang Senang Menang dan mendapatkan Honor Resensi dari KR, kini giliran Penerbit Grasindo memberi Gratisan Buku. Siang ini Rabu 21 Desember 2016 ada paket dari Penerbit Grasindo. Aha...!! Wah... senangnya mendapat gratisan buku. Menulis resensi buku ternyata keuntungannya double-double ya... udah karyanya dimuat(namanya numpang terkenal karena masuk koran hehehe...), dapat honor, plus dapat gratisan buku pula.
Pengalaman pertama kali ini sungguh membahagiakan dan memberi harapan baru. Kenapa tidak dari dulu ya....hmmm....
Namun tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu hal baik dan berkarya. 

Paket dari Penerbit Grasindo

Buku dan Surat dari Grasindo
Asyiikk !! ternyata buku ini termasuk buku baru cetakan pertama bulan November tahun 2016, jadi bisa kuresensi lagi dan kukirim lagi ke media... 
Buku Monster Motivasi
Terima kasih Grasindo, 
Terima kasih KR,

Semoga ini semakin memotivasi saya untuk selalu berkarya.***

Rabu, 14 Desember 2016

Lomba Menulis Dharma Wanita

Rabu Pon, 14 Desember 2016

Hari ini saya menghadiri Puncak Acara Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan ke XVII kota Yogyakarta sembari menanggapi undangan Dharma Wanita untuk menerima hadiah lomba menulis. Ada sukacita di hati karena bertepatan juga dengan suasana menyambut Hari Raya Natal (25 Des). Sukacita semakin bertambah karena saya berkesempatan untuk memberikan "sesuatu" bagi instansi Kemenag terlebih bertepatan dengan menyambut Hari Ulang Tahun Kemenang(Hari Amal Bhakti-3 Jan 2017).

Joy to the world !!

Ini pengalaman pertamaku, mengikuti lomba menulis.
Dan ini juga pengalaman pertamaku masuk dalam deretan penerima hadiah. Meraih Juara Harapan-II dari 31 jumlah artikel yang masuk, sudah lumayanlah patut disyukuri.
(Lagi) Ini juga pengalaman pertamaku sejak hampir enam 6 aku bekerja di Kemenag, bisa memberikan sesuatu demi nama baik Kemenag.

Terimakasih Bapa atas kebaikanMu dan sukacita yang Kau beri.
Terimakasih kepada para sahabat, teman dan siapa saja yang telah memberikan banyak ucapan selamat dan dukungan kepada saya.
Semoga semuanya itu bisa menjadi "suntikan" motivasi untuk saya bisa berkarya lebih baik lagi.

Ini liputan foto waktu penerimaan hadiah :
Lokasi di Gedung Pandawa, Balai Kota Yogyakarta.
Pukul : 09.00 - 11.00 wib

Bersama para pemenang lomba dengan pengurus DWP Kota Yogyakarta

Bersama pengurus DWP Kemenag Kota Bu Etik, Eva, Bu Sigit, Bu Yati, Bu Uswatun (dari kiri)

Juara Harapan II Lomba Menulis Artikel-DWP Kota Yogyakarta

Piagam dan Piala

Saya dan kreasi Natal by garakat

Terimakasih kelg. garakat (bu Ariwati, pak Ismul, pak Didik, Eva, pak Alex, bu Tiwik, Anin)

Selasa, 06 Desember 2016

Pengalaman Pertama


Atas saran seorang sahabat untuk mencairkan honor menulis Resensi Buku Tenang Senang Menang yang telah dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat edisi hari Sabtu, 3 Desember 2016, katanya demikian "Diambil lho honornya, lumayan lho!" 
Aku hanya tersenyum mendengarnya dan kujawab "Sebenarnya bukan itu juga sih motivasiku menulis, belajar itu yang lebih utama", jawabku seolah bijak. hehehe..
Dapat honor itu bonus, karyaku dimuat dan namaku terpampang saja aku sudah sungguh bahagia. Dan kebahagiaan bertambah ketika mendapat honor hehe.. Sembah nuwun, Gusti. 

Hari kedua dalam minggu ini akhirnya saya memutuskan untuk menuju ke kantor Kedaulatan Rakyat yang ada di  Jalan Mangkubumi.
Ini adalah pengalaman pertamaku datang ke kantor KR. Berbekal informasi yang saya dapatkan dari sahabat saya itu dengan penuh percaya diri masuk ke sebuah ruangan yang terdiri beberapa loket.
"Nanti ke bagian bendahara(keuangan maksudnya) sambil membawa ktp atau fotokopi ktp, lalu ke loket 6 lalu loket 8 kemudian ke loket 2", begitu arahan sahabat saya saat saya bertanya tentang bagaimana prosedurnya.

Waktu itu saya pikir sudah benar karena deretan loket meyakinkan saya kalau itu benar, tapi ternyata saya memasuki loket buat daftar iklan. Tanpa malu dan ragu saya bertanya pada salah seorang ibu pegawai disitu dan beliau menjelaskan lokasi bagian keuangan. Langsung saja saya menuju ke tempat yang telah dijelaskannya.
Untuk meyakinkan lokasi bagian keuangan, saya bertanya lagi pada pak satpam. Lalu beliau menjelaskan dan saya semakin yakin bahwa tidak salah masuk area.
Sampai juga saya pada bagian keuangan. Loket enam...loket enam...dalam hati berkata sembari mengingat dan mencari loket 6, karena ternyata disana berjejer loket-loket yang bernomor.
Nah..ini ketemu, "Mau ambil honor resensi, bu", kataku pada ibu petugas loket. "Ada KTP atau fotokopi ktp?", pintanya. Sembari saya serahkan fotokopi ktp dan menyampaikan "Resensi tanggal 3 Desember, bu". 
Loket 6 di bagian keuangan KR 

Setelah beberapa saat dicari berkas penerimaan honor ternyata dokumen untuk tanggal terbit 3 Desember masih ada di bagian redaksi. Saya diminta ibu itu untuk mengambilnya di bagian Redaksi dibagian luar. Mungkin saya terlalu dini mengambil honor, baru 3 hari dari hari terbit. Aihh.. malu dikit tapi tetep berusaha pede. Justru malah bangga wong menghasilkan karya kenapa malu. 

Akhirnya sampailah saya di bagian redaksi dan meminta kepada petugas yang ada di situ berkas penerimaan honor resensi. Saya dapatkan berkas itu dan saya kembali menuju ke bagian keuangan loket 6.

Slip honor resensi dari KR

Kantor redaksi KR Jalan Mangkubumi
Setelah beberapa saat saya menunggu, ke loket 8 sebentar lalu ke loket 2 dan akhirnya saya merima uang honor tersebut. Lumayanlah.. Puji Tuhan. Berapapun besarnya selalu disyukuri. 
Lebih dari semua itu, pengalamanlah yang lebih berharga. 
Ya pengalaman menulis...
Ya pengalaman mengirim tulisan...
Ya pengalaman ditolak tulisannya...
Ya pengalaman bisa masuk kantor KR...
Ya pengalaman senangnya mendapatkan honor..


Sssstt..lain kali kalau dapat honor ambilnya jangan kemruputen ya... hehe
Ini secuil pengalamanku, apa pengalamanmu? ***


Selasa, 6 Desember 2016



Senin, 05 Desember 2016

Resensi Buku Tenang Senang Menang

Kuambil buku ini dari deretan buku pada rak pengembangan diri di sebuah toko buku.

Cover buku tenang senang menang
Kubaca beberapa lembar saat aku berada disana. "Buku ini sangat menarik", pikirku. Kulanjutkan membaca halaman berikutnya. Buku ini sederhana, menarik, bisa untuk panduan dan mudah dipahami oleh penikmat buku terutama kaum muda. Akhirnya kuambil buku ini dan beberapa buku yang lain yang hendak kubeli.

Beberapa buku yang kubeli saat itu 

Setelah sampai di rumah, kubaca habis semua halamannya(184 hal) dan kucoba memahami maksud penulis lewat buku itu. "Hmmm...ya..ya.. yaa.. jadi ini maksud penulis", gumamku dalam hati. Seperti ada yang mengerakkanku, untuk menuangkan gagasan itu dalam bentuk tulisan, ya itung-itung aku latihan menulis resensi buku. Akupun kemudian membuka halaman kedua buku ini untuk melihat bulan dan tahun pembuatan buku tersebut. Ternyata buku itu masih terbilang baru, terbit pada bulan Agustus 2016(ternyata setelah aku kepoin di IG nya buku ini diluncurkan bertepatan dengan tgl 17 Agustus 2016).
Aku teringat informasi dari seorang teman bahwa buku layak diresensi maksimal 3 bulan dari saat buku itu terbit. 

Kesempatan baik ini kugunakan untuk belajar menulis resensi. Kutulis saja, kutuangkan semua gagasan yang ada di pikiranku, kubiarkan saja ide itu mengalir. Ku scan cover bukunya dan kukirim tulisan itu ke salah satu surat kabar lokal di kotaku yakni Harian Kedaulatan Rakyat(KR).
Di harian KR rubrik Pustaka Resensi terbit setiap hari Sabtu.

Beberapa hari telah berlalu dan aku tidak tahu bagaimana kabar tentang resensi buku yang aku kirim itu, apakah dimuat atau tidak?

Sebelumnya memang aku pernah mengirimkan resensi buku tentang desa wisata bisa dilihat di Resensi Buku Desa Wisata, namun resensi itu belum berkesempatan di muat di harian KR.
Tak apalah mungkin memang aku masih harus banyak belajar.

Satu minggu berlalu lagi, awal minggu ini aku kembali melihat surat kabar tepatnya Sabtu, 3 Desember 2016 itu, "Siapa tahu karyaku diberi ruang", pikirku saat itu. Ahaaaa!! Surprise !! kali ini aku berhasil dan lolos nembus media ini untuk tulisan berbentuk resensi buku. Berada di pojok kiri bawah diantara tiga resensi buku yang lain. Puji Tuhan ! Ini benar-benar tidak kuduga ! Ternyata aku bisa !

Judul     : Tenang Senang Menang
  – Tips Anak Muda Anti Bangkrut  
Pengarang : Soegeanto Tan
Penerbit  : Grasindo
Cetakan   : I, 2016
Tebal     : 184 halaman
ISBN      : 978-602-375-632-2


Jadilah pemenang bagi masa depanmu !


Masa muda adalah masa yang paling indah. Masa setiap anak muda memiliki banyak impian dan cita-cita. Masa setiap anak muda dihadapkan pada berbagai macam pilihan dalam hidupnya. Masa anak muda untuk mempersiapkan diri menjadi pribadi yang berprestasi agar bisa meraih masa depan yang diimpi. Namun tak jarang banyak anak muda salah jalan dan salah pergaulan. Mereka salah menentukan pilihan dan salah mengambil keputusan dalam hidupnya. Kesalahan ini berakibat pada gagalnya pencapaian cita-cita dan impian mereka. Segala harapan yang telah mereka bangun hanya sebatas angan-angan saja tanpa ada wujud nyata. Akhirnya masa depan mereka menjadi suram.

Buku ini memberikan panduan dan petunjuk bagi anak muda dalam mempersiapkan masa depan dengan baik dan hati yang senang sehingga mereka tidak salah langkah dalam mencapai cita-cita. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana disertai dengan gambar yang menarik dan colorfull, buku ini mampu memandu anak muda dalam menyusun strategi untuk mempersiapkan masa depan. Bagian buku ini juga ada ajakan kepada anak muda untuk menuliskan dan mengimajinasikan impian besar mereka. Anak muda juga diajak untuk mengenali potensi diri yang dimiliki serta cara-cara untuk mengembangkannya secara benar.

Penggunaan kata-kata yang akrab di telinga anak muda jaman sekarang membuat isi buku ini mudah untuk dipahami. Berbagai tips-tips untuk mengatasi setiap permasalahan yang sering dialami anak muda jaman sekarang disajikan dengan ilustrasi yang sangat menarik dan detil, seperti tips belajar cerdas, tips bersyukur, tips proaktif, tips berdamai dengan masa lalu, dan masih banyak lagi. Pada setiap bagian yang dibahas disertai dengan kalimat-kalimat bijak untuk memotivasi.

Dengan membaca buku ini anak muda bisa menjadi semakin percaya diri dan optimis, bahwa mereka pasti dapat mewujudkan impian mereka jika mereka tahu cara yang benar untuk meraihnya. Sehingga mereka bisa menjadi pemenang bagi masa depan mereka. ***


Oleh:
Eva Laura



Resensi Buku Kedaulatan Rakyat, 3 Desember 2016 
Ternyata yang awalnya sungguh tidak terduga dan tidak sengaja dan tidak ada niatan sama sekali aku membeli buku itu untuk diresensi, aku hanya mengikuti intuisi yang ada dan menuntunku untuk melakukannya dan aku melakukannya akhirnya berakhir baik bagi pengembangan diriku di dunia literasi. 

Ini juga menjadi tahap belajarku untuk mengikuti intuisiku. Mungkin aku harus semakin peka dan lebih giat lagi belajar menulis, karena saat ini semesta perlahan sedang mendukungku pada pencapaian cita-cita dan mimpiku untuk menjadi penulis.***