Cover buku Wasiat 23 |
Judul : Wasiat 23 "Jiwa-Jiwa Penuh Sukacita"
Pengarang : C. IsmulCokro.
Penerbit : PT.
Maharsa Artha Mulia
Cetakan : I / Desember 2017
Tebal : 135
halaman
ISBN : 978-602-0893-35-8
Janji Sang
Gembala Sejati
Dalam hati kadang timbul keragu-raguan pada Allah kala kita menghadapi
suatu masalah. Kita kurang
percaya pada besarnya kuasa Sang Ilahi. Janji Sang Gembala yang akan selalu
menjaga dan memberikan keselamatan, kita abaikan. Padahal tak pernah sedetikpun Allah meninggalkan kita, kawanan dombanya. Buku
ini menjadi pengingat bagi pembaca akan keselamatan yang dijanjikan
oleh Allah, Sang Gembala Sejati. Kita semakin diteguhkan untuk mempercayakan seluruh hidup kita pada Penyelenggaraan Ilahi-Nya.
Bab I buku ini penulis menggambarkan dengan sangat jelas dan detil karakter dan sifat seekor
Domba dan seorang Gembala. Karakter domba yang tidak mempunyai kekuatan apapun untuk mempertahankan hidupnya(hal 4), domba yang merasa aman berada di rumput yang hijau(hal.20), domba yang mempunyai perilaku
yang aneh, kawanan domba yang tidak bisa dihimpun
seperti kawanan ternak yang lain(hal.44), dll. Sosok
Daud yang mendaraskan pujian Mazmur 23 ini mengatakan bahwa dirinya begitu mengenal sosok Sang Gembala. Pengenalannya
dan hubungannya yang sangat dekat dengan Allah sebagai Gembalanya di sampaikan
dengan sangat meyakinkan.
Mazmur 23 yang artinya kitab Mazmur bab 23 coba diurai oleh penulis pada setiap ayatnya. Melalui setiap ayat Mazmur 23, penulis memaknai lebih mendalam
peran Allah sebagai Sang Gembala dan mengkaitkannya dengan pengalaman harian. Pemaknaan ini semakin meneguhkan dengan berbagai pengalaman para sahabat
dan pribadi yang dijumpai penulis saat melakukan pelayanan di Rumah Tahanan, Rumah Sakit, dan kehidupan sehari-hari. Pengalaman sahabat dari berbagai latar belakang diantaranya
suster, bruder, mantan penghuni rutan, dokter, awam, guru,
semakin menegaskan bahwa Allah sungguh berkarya dalam diri siapa saja. Karya
ajaib Tuhan dalam pengalaman itu
sungguh menakjubkan, meneguhkan, menguatkan, dan mengharukan. Pengalaman para sahabat dalam memaknai peran Allah sebagai Gembala
yang menyelamatkan dombanya mengingatkan pembaca untuk
selalu mensyukuri rahmat kasihNya dan mempercayakan seluruh hidup ini pada Allah.
Ayat-ayat Kitab Suci
yang terkait disertakan pula sebagai peneguh pesan yang disampaikan. Dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti penulis menjelaskan tentang seorang
Gembala yang baik. Sesekali
penulis menyertakan ungkapan dalam bahasa Jawa, cuplikan
lirik lagu dan syair yang semakin
memperkaya makna ayat yang direnungkan. Melalui buku ini juga pembaca diajak untuk mensyukuri kemurahan kasih Allah yang
diberikan melalui diri sesama(hal 110).
Walaupun dijumpai
typo pada beberapa kata namun pembaca masih dapat memahami makna yang dimaksud. Buku ini akan semakin menarik jika kalimat-kalimat yang dianggap penting dan
perlu perhatian khusus ditulis dalam font
yang berbeda. Di akhir buku penulis menyertakan
isi Mazmur 23 dalam 4 bahasa yakni Indonesia,
Inggris, Jawa dan Latin. Kisah ini sungguh meneguhkan dan
menginspirasi siapa saja yang membacanya. Semoga kehadiran buku ini mampu memberi harapan bagi siapa saja
yang tengah ada dalam belenggu kebimbangan.***