Minggu, 31 Maret 2019

Pendapat : Fenomena Prostitusi Online




Hari itu sekitar tanggal 18 Januari 2019 di kantor kedatangan tamu dari penerbit Andi Offset. Saat itu saya berada di kantor dan menemui beliau. Kami berbincang banyak hal tentang buku-buku terbitan Andi Offset, majalah Bahana(majalah yang dibawah naungan Andi Offset) serta kesediaan penerbit Andi untuk memberikan pelatihan pada komunitas yang berminat menjadi kontributor di majalah Bahana. Beliau memberikan beberapa sampel buku dan majalah Bahana. Sejak saat itulah saya mengenal majalah Bahana. Saya baca sekilas majalah Bahana dan beberapa judul buku yang diberikan. 

Tanggal 30 Januari 2019 saya dihubungi oleh seorang teman yang berdinas di kabupaten Bantul. Dia mengaku diminta salah seorang temannya untuk memberikan pendapatnya untuk dimuat di sebuah majalah. Namun karena keterbatasan kemampuannya menulis, maka ia meminta saya untuk mengerjakannya. Kemudian teman saya langsung menghubungkan saya dengan temannya yang bekerja di redaksi majalah itu. 

Beberapa waktu kemudian saya terhubung dan berkomunikasi dengan temannya itu. Beliau memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud serta tujuannya. Beliau meminta saya untuk memberikan pendapat saya berkaitan tentang Prostitusi Online. Beliau memberikan beberapa pertanyaan yang harus saya jawab. Tak disangka. Ternyata beliau adalah salah seorang redaksi dari majalah Bahana. Lhoh...?? kok bisa kebetulan banget sich...beberapa waktu lalu saya berjumpa dengan seseorang yang bekerja di redaksi tersebut dan diberi majalah Bahana. Hari ini saya diminta menulis pendapat di majalah Bahana. It's Small Miracle. Semesta membawa saya untuk mengenal lebih dekat dengan majalah Bahana. Saya yang awal Januari sudah sempat membaca sekilas majalah Bahana, sedikit banyak tahu keinginan dan maksud beliau. Bahkan beliau kaget, kok saya sudah tahu majalah Bahana. Lalu saya menceritakan awal mulanya. 

Akhirnya saya menerima permintaan itu sembari menanyakan dateline tulisan. Ternyata mendesak, esok saya harus menyelesaikan tulisan maksimal 150 kata itu. Tulisan singkat, jelas dan padat, namun pesan tersampaikan. Saya coba kerjakan. Keesokkan harinya Jumat pagi, 1 Februari 2019 saya mengirimkan tulisan tersebut. 

Berikut tulisan singkat saya di rubrik Galeri Pendapat di Majalah Bahana Vol 335 (bulan Maret 2019) halaman 45.  

Galeri Pendapat di majalah Bahana
Tingginya tingkat kebutuhan ekonomi masyarakat saat ini menyebabkan seseorang ingin mendapatkan uang secara instan dengan berbagai cara. Salah satunya prostitusi online yang menjanjikan kepada seseorang untuk memperoleh uang secara cepat dalam jumlah yang banyak. Namuun, bisnis ini melanggar hukum dan moral kesusilaan. Saya merasa prihatin dengan maraknya prostitusi online akhir-akhir ini. Kemajuan teknologi informasi dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan bisnis yang merugikan beberapa kaum hawa, korban penipuan mucikari. Hal ini juga menjadi ancaman bagi anak-anak sebagai masa depan bangsa. Oleh karena itu, peran orangtua diperlukan dalam mendampingi anaknya dalam menggunakan internet, memantau, serta mengarahkan pada situs-situs yang bermuatan positif. Disamping itu, orangtua wajib memberikan pendidikan iman dan menghidupi kebiasaan berdoa dalam keluarga. Hal ini bisa menjadi media menanamkan pendidikan karakter dan nilai-nilai baik dalam diri anak. Selain itu, orangtua juga harus membekali anak-anak dengan banyak ketrampilan dan keahlian agar kelak mereka bisa hidup mandiri dan sukses.(ev/rdw)

                                         

Sekelumit kisah saya diatas tampaknya sederhana. Namun bagi saya memberikan pengalaman  baru dan berharga.

Terimakasih Bapa.
Terimakasih Semesta.
Terimakasih Majalah Bahana boleh ikut ambil bagian dan terlibat. 


0 komentar:

Posting Komentar