Minggu, 04 Juni 2017

Review Film Wonder Woman






Logo Wonder Woman

Beberapa hari setelah selesai mengikuti writing class online bersama Kak Kunto, saya dan suami menonton film Wonder Woman. Masih hangat di pikiran saya tentang materi writing class itu. Menyaksikan film Wonder Woman ini seakan saya diajak untuk mereview materi writing class itu. Hehe..maklum masih anget nih, jadi tergiang-ngiang. 

Penulisan skenario film ini  memberi contoh pada saya tentang pola story writing yang diajarkan. Perpaduan pola In Medias Res dan Nested Loop di bungkus dalam cerita yang sungguh luar biasa. 
Saya jadi semakin dimudahkan memahami materi writing class kemaren. 

tiket nonton

Sinopsis 21cineplex.com

Cerita bermula saat Diana atau Wonder Woman menerima paket rahasia berupa foto masa Perang Dunia I. Dari peristiwa itu, penonton diajak untuk melihat kembali di masa lampau saat Gal Gadot pemeran Wonder Woman, menunjukkan aksinya menyelamatkan dunia. 

Masa kecil Diana diceritakan disini. Ia tinggal di sebuah pulau bernama Themyscira. Seluruh penghuni pulau itu adalah perempuan yang termasuk bangsa Amazon. Diana kecil mulai berlatih bertarung, namun dilarang ibunya, Ratu  Hippolyta yang diperankan oleh Connie Nielsen. Oleh ibunya, Diana kecil juga diceritakan sejarah tentangnya yang dibentuk dari tanah liat yang diberi kehidupan oleh Dewa Zeus.

Saat ibunya mulai mengijinkan untuk berlatih bertarung, Ia dilatih untuk sungguh menjadi petarung yang tak terkalahkan. Ia diminta untuk berlatih.. berlatih..dan berlatih... "maksimalkan kekuatanmu dan kemampuanmu... jangan pernah sekali-kali lengah" begitulah kira-kira pesan yang disampaikan kepada Diana.

Foto masa lalu Diana yang dikirim kepadanya
Perjuangannya bermula saat Diana melihat pesawat jatuh di laut dan ia menyelamatkan seorang pilot Steve Trevor yang diperankan oleh Chris Pine. Bersama Steve, Diana bertarung melawan Jerman Jendral Ludendorff yang diperankan Danny Huston dan Dr Maru yang diperankan oleh Elena Anaya. 

Diana menyelamatkan Steve (sang Pilot)

Pedang yang digunakan Diana untuk berperang

Saat Diana ada di medan perang


Steve dan Diana yang hendak menyamar dan masuk ke pesta Tn. Ludendorff
Dari film yang menggunakan alur mundur dan berdurasi 140 menit ini, ada beberapa hal yang ingin saya bagikan : 
  1. Perdamaian dunia dapat diwujudkan dengan cinta antar umat manusia dan perjuangan melawan kejahatan. 
  2. Cinta itu membutuhkan sikap saling percaya. Seperti sikap percaya yang ditunjukkan Diana kepada Steve.
  3. Kunci untuk bisa menjadi "pemenang", dalam hal apapun itu adalag berlatih dan terus berlatih dengan bersungguh-sungguh dan jangan pernah lengah, serta maksimalkan kemampuan diri. Seperti yang dilakukan Diana kecil saat berlatih bertarung, sehingga ia bisa mengalahkan musuhnya.

Saat Diana sudah berada di pesta Tn. Ludendorff dan hendak membunuhnya

Diana dan temannya berperang

Poster Film Wonder Woman
Semoga film ini bisa menginspirasi siapapun untuk senantiasa menebarkan benih perdamaian dengan cinta dimanapun berada. ***



0 komentar:

Posting Komentar