Rabu, 07 Juni 2017

Saluran Berkat



Beberapa hari yang lalu, teman saya berulang tahun.
Ia membagi kebahagiaannya dengan berbagi kue bolu kepada saya dan teman-teman seruangan. Karena saat itu bertepatan dengan istirahat makan siang, saya bawa kue bolu yang besar itu pulang. Kami yang di rumah, terlalu banyak jika harus menghabiskan roti bolu bundar yang berdiameter kira-kira 15-20 cm itu. Lagipula roti seperti itu tidak dapat bertahan lama, maksimal tiga hari.
Akhirnya kami bagilah roti itu menjadi 4 bagian, masing-masing seperempat bagian. Setiap bagian kami berikan kepada tetangga dan seorang bapak yang biasa mengambil sampah di rumah kami. Seperempat bagiannya lagi untuk kami. Cukup dan tidak perlu terlalu banyak.

Tuhan memberikan berkat kepada teman saya. Teman saya menyalurkan berkat itu kepada saya. Dan saya meneruskan berkat itu kepada tetangga dan bapak tukang sampah itu. Entah berkat itu akan mengalir sampai kemana lagi, saya tidak tahu.

Sejatinya kita semua adalah saluran berkat bagi sesama. Biarkan berkat yang Tuhan beri kepada kita setiap hari bisa selalu mengalir kepada sesama dan orang-orang di sekeliling kita dan tidak hanya berhenti pada diri kita sendiri.

Selamat menjadi Saluran Berkat yang tak akan pernah mampet!
Selamat mengalirkan berkat!


Berkatmu, Berkatku, Berkatnya, Berkat kita.


Terima kasih kuenya bu Rosalia :)


#Rabu penuh berkat

0 komentar:

Posting Komentar