Jumat, 19 Agustus 2016

Lebih dari sekedar kuliah




Belajar dari pengalaman seorang teman yang baru saja menyelesaikan seminar tesisnya. 
Saya bertanya kepadanya :
Saya : "Apa tujuan bapak kuliah lagi?. Toh juga jabatan bapak juga belum jelas, ditambah lagi gelar tambahan bapak nantinya juga tidak diakui."

Pertanyaan ini muncul karena status jabatan teman saya ini belum jelas dan juga ia kuliah dengan biaya sendiri alias bukan tugas belajar. Iseng saja saya bertanya dan untungnya dia dengan senang hati menjawabnya.
Jawab bapak itu dengan tersenyum : "Heee.. saya kuliah tidak hanya semata-mata untuk kenaikan pangkat atau jabatan melainkan selain untuk menambah ilmu pengetahuan, namun juga memperluas komunitas, agar tidak hanya sekedar bekerja duduk di belakang meja dan bertugas di lapangan saja."

Hmm...
Alasan yang baru kali ini saya dengar.
Alasan ini memurnikan pemahaman saya bahwa motivasi studi lanjut tak hanya semata-mata hanya untuk tujuan tertentu misalnya : kenaikan pangkat. Namun studi lanjut untuk tujuan yang lebih dalam lagi.

Rabu, 17 Agustus 2016

Sudahkah anda merdeka?

Kucuran keringat dan tumpahan darah para pahlawan kita, 
akankah hanya kita pandang sebelah mata?
Apa yang sudah kita berikan untuk negeri?
Kini saatnya kau tak lagi diam diri
Tunjukkan bahwa kau peduli

Dirgahayu Indonesiaku ke 71
Jayalah Selalu



Hari ini, 71 tahun yang lalu Indonesia merdeka. 
Merdeka dari siksaan bangsa lain.
Merdeka dari jajahan bangsa lain.
Merdeka dari perbudakan bangsa lain.

Merdeka bisa dimaknai secara berbeda-beda oleh masing-masing pribadi.
Kali ini saya akan memaknai merdeka dari sudut pandang saya.

Merdeka berarti bebas, lepas !
Bebas dari berbagai macam kekangan atau dari segala sesuatu yang selama ini mengikat, yang menjerat, yang membuat kita bergantung padanya. 


Ya... ! 
Orang yang merdeka berarti terbebas dari keterikatan, kelekatan dan jeratan hal-hal duniawi(harta, kekuasaan, kenyamanan). 
Tanpa disadari masyarakat kita masih banyak yang belum merdeka, sayapun juga :).
Saat ini kita telah dijajah oleh hal-hal duniawi yang memperbudak diri. Yang kadang hal itu membuat kita tidak lagi peduli dengan lingkungan sekitar, sesama dan bahkan diri sendiri. Parahnya lagi melakukan berbagai macam cara yang tidak jujur dan bahkan merugikan orang lain untuk memperolehnya.

Dalam Kitab Suci disabdakan "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Matius 6:21)".  Selain itu juga pada ayat yang berbeda disabdakan "Jikalau engkau hendak menjadi sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku (Matius 19:21)".

Ayat ini mengajak kita untuk merdeka !
Merdeka dari kelekatan duniawi sehingga kita bisa semakin dekat dengan yang Ilahi.
Semua yang ada di dunia ini hanyalah sarana untuk bisa sampai kepada-Nya.
Jangan biarkan semua itu menjadi batu sandungan yang menjauhkan kita dari-Nya

Saya jadi teringat akan tulisan saya beberapa hari lalu tentang sikap yang dilakukan oleh Siddhartha bisa di baca di : musuh kita ada dalam diri kita sendiri
Ia telah bebas ! 
Ia telah merdeka !
Meninggalkan segala miliknya bahkan keluarganya demi mencari sebuah kebenaran. 


Kiranya momentum hari kemerdekaan ini baiknya kita maknai sebagai suatu langkah kita untuk bisa merdeka dari kelekatan-kelekatan hal-hal duniawi yang selama ini telah memenjarakan kita.
Semakin bijaksana dalam mempergunakannya demi sesama dan lingkungan sekitar kita terlebih demi kemajuan dan kesejahteraan negeri ini.  

Sudahkah anda merdeka??
Bersediakah anda untuk merdeka??




Senin, 15 Agustus 2016

Musuh kita ada dalam diri kita sendiri

“Musuh kita itu bukan orang lain. Musuh kita ada dalam diri kita sendiri”
(Siddhartha)

Karena kebaikan seorang teman yang tergabung dalam organisasi PATRIA(Pemuda Theravada Indonesia) memberikan 2 tiket nonton film “Siddhartha The Buddha” Minggu, 14 Agustus 2016 pukul 19.00 bertempat di Taman Budaya Yogya(TBY) kami (saya dan suami) mendapat kesempatan untuk menyaksikan sejarah Siddhartha dari mulai kelahirannya sampai dia memutuskan untuk menjadi seorang pertapa. 

Film ini diproduksi di Srilanka tahun 2012 dengan produser Navin Gooneratne. Film ini memenangi beberapa festival antara lain Film Terbaik di Festival Film Internasional di New Delhi dan juga Film Terbaik dalam Festival Buddhis Internasional di Hanoi, Vietnam. Pembuatan film ini memakan waktu hingga 6 tahun. Pemeran utama sebagai Pangeran Siddhartha adalah Gagan Malik (seorang yang terlahir dari keluarga Hindu) dan berperan sebagai Ratu Maya (istri Siddhartha) adalah Anshu Malik. 

Film ini bisa diputar di Indonesia berkat kerjasama PATRIA (Pemuda Theravada Indonesia) organisasi pemuda Buddhis Indonesia, hanya saja film ini tidak diputar di bioskop di Indonesia (eksklusif pemuda theravada Indoensia).

"Siddhartha The Buddha” bukan sebuah film yang hanya sekedar mempertontonkan hiburan, melainkan sebuah film yang menginspirasi bagi para penontonnya. Dalam film ini terkandung banyak nilai-nilai universal kemanusiaan seperti kasih sayang, perdamaian, dan melayani orang lain. 

Dalam film ini dikisahkan kelahiran Siddhartha hingga dia bertumbuh dewasa menjadi anak yang penuh berkat dan hebat. Dia hidup di suatu kerajaan yang penuh dengan kenyamanan. Di usia mudanya ia diangkat menjadi seorang Raja Muda yang mewarisi tahta kerajaan. Ia menikah dengan Ratu Maya dan memiliki seorang anak. Dia ingin sekali bebas, keluar dari kerajaan untuk mengetahui kondisi rakyatnya. Suatu ketika ketika ia berjalan berkeliling ke desa ia mendapati kondisi yang sangat memprihatinkan(orang jompo dan orang yang berpenyakit terlantar di pinggir jalan) yang tidak pernah ia temui sebelumnya di kerajaannya.

Ia sangat prihatin dengan kondisi seperti itu, hingga pada akhirnya Siddhartha memutuskan untuk meninggalkan keluarganya, anak dan istrinya, melepaskan gelar Rajanya, meninggalkan segala kenyamanan yang ia rasakan di dalam kerajaan untuk pergi bertapa/bermeditasi untuk mencari sebuah kebenaran.

Siddhartha bermeditasi di bawah Pohon Bodhi hingga dia menemukan Empat Kebenaran Mulia dan mengalami Penerangan Sempurna.
Empat Kebenaran Mulia ini adalah kebenaran yang berlaku bagi siapa saja tanpa membeda-bedakan suku, ras, budaya, maupun agama, setiap manusia pasti mengalaminya.

Empat Kebenaran Mulia itu antara lain : 
  1. Kebenaran tentang adanya Dukkha
  2. Kebenaran tentang sebab Dukkha
  3. Kebenaran tentang lenyapnya Dukkha
  4. Kebenaran jalan berunsur delapan menuju akhir Dukkha
Dukkha adalah berbagai bentuk penderitaan yang ada di dunia ini.
Sedangkan cara-cara untuk menghilangkan Dukkha adalah dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan, antara lain :
  1. Pengertian Benar.
  2. Pikiran Benar.
  3. Ucapan Benar.
  4. Perbuatan Benar.
  5. Pencaharian Benar.
  6. Daya Upaya Benar.
  7. Perhatian Benar.
  8. Konsentrasi Benar. 
Semoga kita bisa menjalankan Jalan Mulia Berunsur Delapan ini agar hidup kita jauh dari Dukkha.
Amin.

NB. Terimakasih kawan, untuk gratisan tiketnya hehehe.... :) 


Gagan Malik pemeran Siddhartha 

Tiket nonton

Minggu, 14 Agustus 2016

Review Film 3 Srikandi

Disiplin, Fokus, dan Tekun itu mutlak ! 
#Bang Donald (Robin Hood Indonesia)



Perjuangan dan pengorbanan para atlit panahan untuk meraih medali pertama kali di ajang Olimpiade Musim Panas ke 24 di Korea Selatan tahun 1988 akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Dibawah asuhan pelatih Donald Pandiangan "Robin Hood Indonesia" 3 Srikandi (Lilies Handayani, Kusuma Wardhani, dan Nurfitriyanan Saiman) berhasil meraih medali perak pertama kali untuk negeri ini. Akhir-akhir ini nilai kecintaan rakyat Indonesia kepada tanah air perlahan mulai luntur, kehadiran film ini mampu menggunggah seberapa besar rasa cinta kita pada negeri ini.

Pemain film dan atlit aslinya

Tiket nonton
Film yang disutradarai oleh Iman Brotoseno ini cukup menginspirasi bagi kita semua untuk bertekad sungguh-sungguh dalam meraih impian. Berbagai macam hambatan dan tantangan dari masing-masing atlit berhasil diatasi. Misalnya saja Kusuma menolak permintaan orang tuanya untuk bekerja sebagai PNS, demi meraih impiannya. Tak jauh berbeda dengan Nur, yang tidak diijinkan oleh ayahnya setiap kali ia latihan memanah. Respon negatif selalu ia dapatkan dari ayahnya setiap kali ia pulang dari latihan. Lilies ia harus meninggalkan kekasihnya sementara waktu untuk meraih impiannya.

Di sisi lain pak Udi harus meyakinkan Donald untuk mau kembali melatih tim panahan putri setelah dia merasa depresi dikarenakan gagal berangkat bertanding di ajang Olimpiade tahun 1980 di Moskow karena alasan politis. Donald melatih tim panahan putri dengan keras, disiplin dan militan. Semua itu tidak berakhir sia-sia. Dengan kegigihan, kerja keras, usaha dan doa akhirnya 3 Srikandi berhasil membawa pulang medali perak yang pertama kali untuk negeri ini. 


Film yang diputar bertepatan dengan berlangsungnya Olimpiade di Rio De Janeiro, Brasil dan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 ini membuat saya jadi mengetahui tentang sejarah perolahragaan di Indonesia.
Disamping itu saya tergelitik dengan pertanyaan yang muncul dalam diri saya : "Apa yang sudah saya persembahkan bagi negeri ini?"
Pertanyaan ini-pun menggunggah diri saya dan mungkin siapa saja yang membaca tulisan ini untuk memberi persembahan yang terbaik bagi negeri sesuai dengan peran dan kemampuan kita masing-masing.***




















Jumat, 12 Agustus 2016

Review Film Suicide Squad

Selasa lalu 09 Agustus 2016 saya berkesempatan untuk berkunjung ke rumah tahanan(rutan) kota Yogyakarta. Setiap Selasa memang menjadi agenda rutin pembinaan iman bagi para penghuni rutan yang Kristiani. 

Ada kekhawatiran dan ketakutan...
Ada perasaan merasa diri ini benar...
Ada perasaan merasa diri ini lebih baik...
Ada perasaan diri ini lebih "bersih" dari mereka...
Ada perasaan enggan berbicara dengan mereka...
Menjaga jarak !

Perasaan apa ini??

Namun sebuah pengakuan dari salah satu nara pidana membuat hati saya sadar.
Dengan kerendahan hatinya dia mengakui bahwa dirinya adalah orang yang bersalah dan sungguh berdosa. Sikap yang sungguh butuh kebesaran hati untuk mengakuinya. Tidak semua orang mau dengan rendah hati menyadari dan mengakui bahwa dirinya mempunyai banyak kesalahan. Walau dia telah melakukan kesalahan namun di memiliki kesadaran bahwa apa yang telah dilakukannya itu salah. Luar biasa !!!

Pengalaman ini disempurnakan dengan sisi lain dari karakter tokoh yang ada dalam film "Suicide Squad". Film yang sehari kemudian saya tonton. Sebuah tim yang terdiri dari para penjahat kuat disusun oleh Amanda Waller untuk bertarung dengan pihak luar demi mengamankan White House yang sedang mengalami ancaman. Sebagai balasannya para penjahat dijanjikan pengurangan masa hukuman penjaranya.
Tim penjahat ini terdiri dari Deadshot, Harley Quinn, The Joker, Killer Croc, Captain Boomerang, Enchantress, Katana, El Diablo dan Slipknot. Rick Flag dipercaya untuk mengawasi mereka(para penjahat itu) dan itu tidak mudah. Hal ini dialami Rick ketika waktu sudah semakin mendesak dan para anggota tim penjahat itu mengalami kegalauan dan kegelisahan dan mereka sempat hendak mundur dari misi ini. 


Pemain Suicide Squad
Para penjahat ini bisa dibilang galau dan baper, ketika mereka tersadar bahwa mereka telah melakukan banyak kesalahan, mereka teringat akan orang-orang yang sangat mencintai mereka, seperti anak-anak, istri, dan kekasih mereka. Mereka sangat merindukan keluarga dan orang-orang yang dikasihi. Para penjahat itu sadar dan tahu yang mereka lakukan selama ini salah dan mereka menyesalinya.

tiket nonton kami
Disinilah saya semakin disadarkan bahwa seorang penjahat itu tak seluruhnya jahat, ia-pun masih memiliki hati. 
Hati yang membuat ia sadar. 
Hati yang membuat ia mencintai. 
Hati yang membuat ia menyesali diri.
Hati yang rendah hati.

Mereka bersalah, namun mereka mau menyadari kesalahan mereka.
Sikap ini lebih baik daripada mereka yang bersalah namun tidak menyadari kesalahannya.

Sikap mau menyadari dan menyesali kesalahan ini adalah sikap yang patut dihargai.
Kadang kita sendiri merasa diri benar dan "bersih" padahal memiliki banyak kesalahan.
Namun kita sering kali tidak mau menyadari dan menyesali hal itu. Malahan merasa sombong dan sok benar.
Dari para penghuni rutan maupun tokoh dalam film Suicide Squad saya bisa belajar untuk rendah hati.
Rendah hati menyadari kesalahan diri.
Rendah hati menyesali kesalahan yang telah dilakukan. 



NB. Karena jika masuk rutan seluruh barang bawaan di masukan loker, maka tidak ada fotonya.

Rabu, 10 Agustus 2016

Imanmu lebih berharga

Ketika sebuah kerukunan mulai terusik
Janganlah kau mudah dipengaruhi
Jangan pula kau mudah diprovokatori
Tetap tenang dan jaga kondisi
Agar semua bisa teratasi
sehingga damai semakin terasa di setiap hati.

Patung Yesus dan patung Maria mungkin bisa saja dirusak, diobrak-abrik...
Tetaplah tenang, itu hanya sebuah benda, lambang...
Tak perlu kau untuk marah, emosi, dan membalasnya...

Namun satu hal yang lebih berharga...
Jangan biarkan Yesus dan Maria yang ada di dalam hatimu dirusak, diobrak-abrik...
Jika itu terjadi kau memang harus marah,
kau memang harus melawannya,
agar tak seorangpun boleh mengobrak-abrik Yesus dan Maria yang tinggal di hatimu...
Imanmu lebih berharga...

Selasa tanggal 09 Agustus 2016 lalu, umat Katolik khususnya di wilayah DIY dihebohkan dengan peristiwa perusakan Patung Yesus dan Patung Bunda Maria di Gereja Santo Yusuf Pekerja Gondang Winangun beralamat di Dk. Minggiran Ds. Plawikan Kec. Jogonalan Kab. Klaten. Sebelum berita ini beredar ada berita mengenai sebuah patung Bunda Maria yang menangis dan mengeluarkan bau yang sangat harum di Kampung Pajeksan.
Hmmm...kok hari ini beritanya berbau memancing kerukunan umat beragama dan iman ya...

Kedua berita ini begitu cepat beredar melalui media whatapps. 
Kadang tanpa mengetahui terlebih dahulu kebenarannya, si penerima pesan langsung mem-forward-kan berita tersebut ke rekannya. Walau tak jarang didapati ketidak valid-an tentang kebenaran berita itu.

Seorang teman telah melakukan konfirmasi ke gereja tersebut dan membenarkan hal ini, namun sampai saat ini saya menuliskan blog ini, pelakunya belum di ketahui dan kasus ini masih dalam masa penyidikan.
Selang beberapa hari beredar kabar bahwa pelakunya seorang anak koster. Berita inipun juga beredar dengan cepatnya. Hmm....

Baca ini ya : 

Berikut foto mengenai peristiwa tersebut yang saya dapatkan dari kiriman whatapps seorang teman :

Kondisi gereja yang berantakan

Memperlihatkan orang sedang mengendong patung Bunda Maria yang dilempar ke sungai

Patung Yesus yang rusak bagian tangannya


Selasa, 09 Agustus 2016

Ngga perlu keliling dunia...!

Kamu adalah garam dunia...
Kamu adalah terang dunia...

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang
Supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga

(Kutipan dari Injil Matius 5:14-16)

Light of the world 
Terang Dunia?
Garam Dunia?
Hmmm.... pesan Kitab Suci ini tidak main-main lho. 
Kita ini Terang dan Garam tidak hanya di lingkungan sekitar kita, namun di Dunia!
Duniaaa boooo !! Seluas itu??
Ini tugas kita!
Bayangkan saja,saya harus keliling dunia??? 
Pergi ke negara-negara di seluruh dunia, untuk menunjukkan "terang" dan menebarkan "garam" ??

Eiiittts... tunggu dulu jangan buru-buru pesen tiket untuk keliling dunia. 
Bukankah kita bisa keliling dunia dengan hanya duduk di depan laptop yang terkoneksi dengan internet?
Atau bahkan dengan gadget yang ada di genggaman kita? 
Dunia dalam genggaman, guys...

Ketika kita ber-social media menggunakan facebook, path, twitter, instagram kita sudah bisa terhubung dengan seluruh umat sejagad yang ada di penjuru dunia, bukan? 

Melalui social media  kita bisa memancarkan "terang" kita kepada dunia dan kita bisa meng-"garam"-i dunia gar dunia tak lagi gelap...

Menuliskan status-status di facebook, path atau kicauan-kicauan di twitter atau meng-upload foto-foto di instagram yang memberi dampak positif, kenyamanan, kedamaian bagi setiap orang yang membaca dan melihatnya.
Menebarkan energi positif kepada banyak orang melalui postingan yang bisa menginspirasi banyak orang.

Nah, disitulah Terang-mu bercahaya ! :)

Tuliskan komentar-komentar positif yang menentramkan dan membesarkan hati orang lain.
Jadilah pendamai dan memberi dampak positif dalam bersocial media, bukan malah ikut-ikutan memojokan orang lain, membully orang lain karena kesalahan atau cara berpikir yang tak sepaham dengan kita.
Lebih baik No Comment daripada Comment yang memberi dampak negatif.

Tetaplah bercahaya !
Biarkan seluruh muka bumi ini menjadi terang, karena hadirmu :)






Kamis, 04 Agustus 2016

Berkunjung ke Puri Brata

Hari ini Kamis, 04 Agustus 2016 saya berkesempatan untuk berkunjung ke Puri Brata atau Puri Brata Meditation Center di desa Kalimudu, Sanden, Bantul. Tempat dimana beberapa orang datang kesana untuk sejenak rileks, bermeditasi, beristirahat menjauh dari keramaian kota. Selain itu beberapa tamu datang untuk memperoleh kesembuhan melalui media air. Bersama dengan Romo Rochadi tamu yang datang berdoa bersama, bermeditasi dan mengikuti Perayaan Ekaristi untuk mohon kesembuhan dari berbagai macam penyakit. Doa dan penyembuhan diadakan setiap hari Kamis Kliwon dalam bulan. 
Saat saya berkunjung kesana tidak bertepatan dengan hari Kamis Kliwon sehingga lokasi ini nampak sepi. Saya bersama beberapa rekan saya dan ditemani mas Cahyo(pengelola Puri Brata) berjalan-jalan mengelilingi area Puri Brata yang sangat luas, asri, sejuk dan tenang.

Pintu masuk Puri Brata

Di depan salah satu bangunan di Puri Brata

Air yang diproduksi disini dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ada beberapa jenis air yang disediakan antara lain Air Kebahagiaan(Tir Asih), Air Kesembuhan(Tir Martani), Air Kesehatan(Air Sator), Air Maranatha(water for younger age), Air Keseimbangan(Saras).

  1. Air Kesehatan(Sator) diolah melalui proses filterisasi, reserve osmosis, hexagonal, UV, Bio Resonansi, Perekaman dan Bio Disk. Air Sator mudah diserap oleh tubuh sehingga memenuhi kebutuhan air dalam tubuh, untuk konsumsi sehari-hari sebagai air minum. 
  2. Air Kesembuhan(Tir Martani) diolah melalui proses filterisasi, reserve osmosis, hexagonal, UV, Bio Resonansi, Perekaman dan Bio Disk serta Double Power. Tir Martani untuk terapi penyembuhan dari berbagai macam penyakit, mendeteksi kurang harmonisnya tubuh dan memberitahu pada bagian tubuh yang sakit.
  3. Air Kebahagiaan(Tir Asih) diolah melalui proses filterisasi, reserve osmosis, hexagonal, UV, Bio Resonansi, Perekaman dan Bio Disk serta Double Power dengan Energi Scalar yang memiliki Daya Kebahagiaan. Tir Asih berfungsi untuk memperbaiki gangguan cemas, depresim stres, konsentrasi, susah tidur, sistem saraf, sistem produksi hormon sex, dll. 
  4. Air Keseimbangan(Saras) diolah melalui proses filterisasi, reserve osmosis, hexagonal, UV, Bio Resonansi, Perekaman dan Bio Disk serta Double Power dengan Energi Scalar Keseimbangan serta bersifat Alkalis. Saras mengandung Energy Scalar dan bersifat alkali yang berkhasiat sebagai air penyembuhan dari berbagai penyakit degeneratif.
Masing-masing jenis air tersebut memiliki aturan minum yang dianjurkan berbeda-beda. 

Air Kesembuhan (khusus untuk yang menderita sakit)
Pada kesempatan itu saya mencoba membeli 1 botol Air Sator dan 1 botol spray Air Maranatha, sesuai dengan kebutuhan saya. 

Air Maranata "the loving water for younger age"

Kami berjalan hingga menuju lokasi ini, di sebrang patung Bunda Maria di samping kolam jalan menuju ruang meditasi.

Samping patung Bunda Maria
Di depan pintu masuk Ruang Doa saya mendapati Batu bertuliskan "Sator" artinya Dari Allah Kembali ke Allah. Tulisan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa segala sesuatu di dunia ini berasal dari Allah dan pada akhirnya nanti akan kembali lagi kepada Allah. 

Batu bertuliskan SATOR 

Dan sampailah saya di dalam ruang doa yang biasa digunakan untuk bermeditasi dan Perayaan Ekaristi. Adem....Tenang...kesan pertama saya masuk ruangan ini. Sejenak saya berdiam diri dan berdoa.

Di dalam ruang doa
Ini salah satu ruang "rekreasi" untuk menonton TV dan mengobrol karena di dalam kamar tidak disediakan TV.

Ruang "Rekreasi" - Nonton televisi-ngobrol
Ini salah satu sudut kamar tidur yang biasa disewakan untuk beristirahat dan rileks bersama keluarga.

Kamar Tidur 
Jika pengunjung merasa lapar, disini juga tersedia kantin yang menjual makanan dan minuman.

Di depan kantin 
Bagi saya pribadi Air itu semua hanyalah media, namun yang lebih penting adalah Doa dan Iman kita pada Tuhan kita Sang Penyembuh Segala Macam Penyakit. 
Semoga kita semua selalu diberi Kesehatan, Kebahagiaan, Kesejahteraan dan Kedamaian. Amin***

Kamis, 04 Agustus 2016