Minggu, 14 Agustus 2016

Review Film 3 Srikandi

Disiplin, Fokus, dan Tekun itu mutlak ! 
#Bang Donald (Robin Hood Indonesia)



Perjuangan dan pengorbanan para atlit panahan untuk meraih medali pertama kali di ajang Olimpiade Musim Panas ke 24 di Korea Selatan tahun 1988 akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Dibawah asuhan pelatih Donald Pandiangan "Robin Hood Indonesia" 3 Srikandi (Lilies Handayani, Kusuma Wardhani, dan Nurfitriyanan Saiman) berhasil meraih medali perak pertama kali untuk negeri ini. Akhir-akhir ini nilai kecintaan rakyat Indonesia kepada tanah air perlahan mulai luntur, kehadiran film ini mampu menggunggah seberapa besar rasa cinta kita pada negeri ini.

Pemain film dan atlit aslinya

Tiket nonton
Film yang disutradarai oleh Iman Brotoseno ini cukup menginspirasi bagi kita semua untuk bertekad sungguh-sungguh dalam meraih impian. Berbagai macam hambatan dan tantangan dari masing-masing atlit berhasil diatasi. Misalnya saja Kusuma menolak permintaan orang tuanya untuk bekerja sebagai PNS, demi meraih impiannya. Tak jauh berbeda dengan Nur, yang tidak diijinkan oleh ayahnya setiap kali ia latihan memanah. Respon negatif selalu ia dapatkan dari ayahnya setiap kali ia pulang dari latihan. Lilies ia harus meninggalkan kekasihnya sementara waktu untuk meraih impiannya.

Di sisi lain pak Udi harus meyakinkan Donald untuk mau kembali melatih tim panahan putri setelah dia merasa depresi dikarenakan gagal berangkat bertanding di ajang Olimpiade tahun 1980 di Moskow karena alasan politis. Donald melatih tim panahan putri dengan keras, disiplin dan militan. Semua itu tidak berakhir sia-sia. Dengan kegigihan, kerja keras, usaha dan doa akhirnya 3 Srikandi berhasil membawa pulang medali perak yang pertama kali untuk negeri ini. 


Film yang diputar bertepatan dengan berlangsungnya Olimpiade di Rio De Janeiro, Brasil dan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 ini membuat saya jadi mengetahui tentang sejarah perolahragaan di Indonesia.
Disamping itu saya tergelitik dengan pertanyaan yang muncul dalam diri saya : "Apa yang sudah saya persembahkan bagi negeri ini?"
Pertanyaan ini-pun menggunggah diri saya dan mungkin siapa saja yang membaca tulisan ini untuk memberi persembahan yang terbaik bagi negeri sesuai dengan peran dan kemampuan kita masing-masing.***




















0 komentar:

Posting Komentar