Jumat, 12 Agustus 2016

Review Film Suicide Squad

Selasa lalu 09 Agustus 2016 saya berkesempatan untuk berkunjung ke rumah tahanan(rutan) kota Yogyakarta. Setiap Selasa memang menjadi agenda rutin pembinaan iman bagi para penghuni rutan yang Kristiani. 

Ada kekhawatiran dan ketakutan...
Ada perasaan merasa diri ini benar...
Ada perasaan merasa diri ini lebih baik...
Ada perasaan diri ini lebih "bersih" dari mereka...
Ada perasaan enggan berbicara dengan mereka...
Menjaga jarak !

Perasaan apa ini??

Namun sebuah pengakuan dari salah satu nara pidana membuat hati saya sadar.
Dengan kerendahan hatinya dia mengakui bahwa dirinya adalah orang yang bersalah dan sungguh berdosa. Sikap yang sungguh butuh kebesaran hati untuk mengakuinya. Tidak semua orang mau dengan rendah hati menyadari dan mengakui bahwa dirinya mempunyai banyak kesalahan. Walau dia telah melakukan kesalahan namun di memiliki kesadaran bahwa apa yang telah dilakukannya itu salah. Luar biasa !!!

Pengalaman ini disempurnakan dengan sisi lain dari karakter tokoh yang ada dalam film "Suicide Squad". Film yang sehari kemudian saya tonton. Sebuah tim yang terdiri dari para penjahat kuat disusun oleh Amanda Waller untuk bertarung dengan pihak luar demi mengamankan White House yang sedang mengalami ancaman. Sebagai balasannya para penjahat dijanjikan pengurangan masa hukuman penjaranya.
Tim penjahat ini terdiri dari Deadshot, Harley Quinn, The Joker, Killer Croc, Captain Boomerang, Enchantress, Katana, El Diablo dan Slipknot. Rick Flag dipercaya untuk mengawasi mereka(para penjahat itu) dan itu tidak mudah. Hal ini dialami Rick ketika waktu sudah semakin mendesak dan para anggota tim penjahat itu mengalami kegalauan dan kegelisahan dan mereka sempat hendak mundur dari misi ini. 


Pemain Suicide Squad
Para penjahat ini bisa dibilang galau dan baper, ketika mereka tersadar bahwa mereka telah melakukan banyak kesalahan, mereka teringat akan orang-orang yang sangat mencintai mereka, seperti anak-anak, istri, dan kekasih mereka. Mereka sangat merindukan keluarga dan orang-orang yang dikasihi. Para penjahat itu sadar dan tahu yang mereka lakukan selama ini salah dan mereka menyesalinya.

tiket nonton kami
Disinilah saya semakin disadarkan bahwa seorang penjahat itu tak seluruhnya jahat, ia-pun masih memiliki hati. 
Hati yang membuat ia sadar. 
Hati yang membuat ia mencintai. 
Hati yang membuat ia menyesali diri.
Hati yang rendah hati.

Mereka bersalah, namun mereka mau menyadari kesalahan mereka.
Sikap ini lebih baik daripada mereka yang bersalah namun tidak menyadari kesalahannya.

Sikap mau menyadari dan menyesali kesalahan ini adalah sikap yang patut dihargai.
Kadang kita sendiri merasa diri benar dan "bersih" padahal memiliki banyak kesalahan.
Namun kita sering kali tidak mau menyadari dan menyesali hal itu. Malahan merasa sombong dan sok benar.
Dari para penghuni rutan maupun tokoh dalam film Suicide Squad saya bisa belajar untuk rendah hati.
Rendah hati menyadari kesalahan diri.
Rendah hati menyesali kesalahan yang telah dilakukan. 



NB. Karena jika masuk rutan seluruh barang bawaan di masukan loker, maka tidak ada fotonya.

0 komentar:

Posting Komentar