Minggu, 18 September 2016

Wedangan di Watu Lumbung


Minggu, 18 September 2016

Petualangan kami hari ini ke arah selatan Yogyakarta tepatnya di Kampung Watu Lumbung, Bukit Parangtritis, Kretek, Bantul. Kampung ini juga disebut Kampung Edukasi Watu Lumbung. Kampung Edukasi karena di tempat ini disediakan media untuk belajar seperti perpustakaan, dan belajar bercocok tanam pada media polibag. Untuk menuju ke lokasi kami membutuhkan waktu kurang lebih 45-60 menit dari kota Yogya dengan mengendara mobil. Kami berangkat sekitar pukul 15.00 wib agar sesampainya disana tidak terlalu panas.

Rute menuju ke lokasi ini lewat jalan Parangtritis lurus terus ke selatan sampai ketemu Jembatan Kretek, 10 meter setelah Jembatan Kretek akan menjumpai pertigaan, lalu belok ke kiri 500 meter masuk ke arah timur sampai mendapati pertigaan lalu belok ke kanan dan ikuti jalan itu terus. Jalan menuju ke lokasi menanjak dan berbelok, harap berhati-hati.

Di sepanjang jalan kami mendapati banyak pohon Jati. Konstruksi bambu dibangun tempat untuk sekedar nongkrong sambil wedangan dengan memanfaatkan pohon-pohon jati itu sebagai penyangganya. Di sana akan dijumpai beberapa Kedai Wedangan yang menawarkan banyak pilihan lokasi dengan view pemandangan yang indah dari ketinggian dan juga menu sederhana seperti Wedang Kopi, Teh, Jeruk, Pisang  Goreng, Tempe Goreng, Kelapa Muda dan berbagai sayur "ndeso" dan masih banyak lagi.

Sebelum kami berhenti di salah satu Kedai, kami melanjutkan perjalanan naik ke atas untuk melihat-lihat beberapa Kedai yang ada di situ. Hingga akhirnya kami berhenti di salah satu Kedai Wedangan. Di kedai itu kami beristirahat di sebuah gubug. Dari situ nampak keindahan Jembatan Kretek dan Kali Opak serta Parangtritis dari ketinggian. Waktu yang nyaman untuk pergi ke tempat ini adalah sore hari agar tiba sampai disana tidak terlalu panas dan sambil menunggu matahari terbenam(walau kami berada disana tidak sampai matahari terbenam mengingat kami membawa seorang baby).

Ini beberapa hasil jepretan ketika kami ada di sana :

Mengagumi karyaNya

Aku, mas bojo dan keponakan baby Biel
Tempat ini bisa menjadi alternatif untuk menghabiskan waktu santai bersama keluarga, pasangan dan sahabat.
Bersantai bersama keluarga



Salah satu view pemandangan dari kedai 
Di kedai ini saya mendapati sebuah ruang perpusatakaan sederhana yang menyediakan beberapa buku bacaan yang bisa dibaca disana. 

Perpustakaan
Selain itu juga ada beberapa tanaman yang di tanam di dalam polibag yang digunakan sebagai media belajar bercocok tanam.

Tanaman dalam polibex
Berbincang dengan salah satu pemilik kedai bahwa lokasi ini belum lama ada, kira-kira 1 tahun yang lalu (sejak 2016) dan buka 24 jam.
Biaya parkir mobil Rp. 10.000,-
Untuk setiap pembelian makanan di lokasi ini totalnya di tambah dengan PPN 10% dari total pembelian. 
Untuk seporsi pisang goreng/bakwan/tempe goreng dihargai Rp. 15.000,-
Sedangkan untuk minumnya segelas es jeruk/jeruk panas dihargai Rp. 5.000,-

Kami mengakhiri petualangan hari ini pukul 17.15 wib untuk kembali ke kota Yogya. Pesan saya selalu cintai dan jaga lingkungan sekitar kita, agar bumi ini selalu indah dan semakin nyaman untuk dihuni. *** 







0 komentar:

Posting Komentar