Minggu, 04 September 2016

Wisata ke Candi Abang


Menghabiskan waktu di hari libur bersama orang terkasih memang saat yang dinantikan. Jogja memiliki banyak sekali tempat wisata yang indah untuk dikunjungi. Tak ada habisnya mengeksplor lokasi indah di kota ini. Hari Minggu ini, 4 September 2016 kami mengunjungi salah satu situs peninggalan agama Hindu, Candi Abang yang berada di dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Berbah, Sleman DIY. Rute menuju Candi Abang lewat Jalan Jogja-Solo, tepatnya di Prambanan. Sampai di terminal Prambanan cari Jalan Raya Jogja-Piyungan Km. 8 di kanan jalan/barat akan didapati papan penunjuk Candi Abang. Ketika kami menuju kesana kami menggunakan kendaraan roda 2, walaupun bisa juga dengan menggunakan roda 4. Namun untuk menuju ke puncak lokasi Candi, pengunjung harus berjalan kaki kira-kira 100 meter, karena jalan agak rusak dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki(motor bisa sih hanya pengunjung diminta untuk memarkirkan motornya di bawah/tempat yang telah disediakan). 

Jalan menuju Candi Abang(1)
Hampir sampai di Candi Abang
Masuk lokasi wisata gratis, saya hanya cukup membayar ongkos parkir sepeda motor Rp. 2.000,-. Candi Abang ini terbuat dari batu bata yang berwarna merah(merah=abang dalam bahasa Jawa).  Ini merupakan keunikan dari Candi Abang. Bentuk Candi ini berupa bukit yang sekarang banyak ditumbuhi rerumputan(gundukan). 
Berikut foto saya saat berada di puncak Candi Abang, disana nampak batu bata berwarna merah. 

Dipuncak Candi Abang nampak batu bata yang berwarna merah(1)
Di puncak Candi Abang nampak batu bata yang berwarna merah(2)
Ini fotoku saat berada di depan gundukan Candi Abang yang banyak ditumbuhi rerumputan. 
Di depan Candi Abang(1)

Di depan Candi Abang (2)
Di atas candi abang
Saat musim kemarau rumput tidak tumbuh sehingga membuat candi berwarna merah, namun saat musim penghujan rumput banyak tumbuh sehingga membuat candi berwarna hijau.

Mitos Candi Abang bahwa masyarakat setempat mempercayai Candi Abang dijaga seorang tokoh bernama Kyai Jagal yang berbadan besar dan berambut panjang. Kyai Jagal dipercayai menjadi pelindung dari segala kerusakan. Pada zaman Jepang, penduduk sering berlindung di candi. Ada kisah juga bahwa di dalam tubuh Candi Abang ada sebongkah emas, itu semua hanya cerita dan tidak ada seorangpun yang berani membuktikannya. 

Setelah kami menikmati sejuknya suasana di sana dan berbincang dengan salah seorang yang tinggal di sekitar sana, kami mengakhiri petualangan kami hari ini. ***



0 komentar:

Posting Komentar