Senin, 17 Juli 2017

Review Film Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody


Quote dari Ben (Chicco Jeriko)
Membangun sebuah bisnis/usaha memang tidak mudah, apalagi jika melibatkan orang lain, entah anggota keluarga, teman maupun sahabat. Masing-masing memiliki kemampuan dan idealisme sendiri-sendiri. Seperti yang terjadi pada usaha kedai Filosofi Kopi yang dibangun oleh dua orang sahabat Ben(Chicco Jeriko) dan Jody(Rio Dewanto) yang diceritakan dalam film Filosofi Kopi. Perjalanan mengembangkan kedai ini tidak berjalan mulus, banyak pergulatan dan pergumulan serta pelajaran berharga yang mendewasakan mereka. Sebagai kelanjutan dari film Filosofi Kopi dari novel karya Dee Lestari, kisah tentang perjalanan dua orang sahabat Ben dan Jody dalam mengembangkan bisnis kedai kopi berlanjut dalam film Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody. Berikut sinopsis yang sempat saya capture dari www.21cineplex.com. 

Sinopsis Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody


Hari keempat sejak launching film ini Minggu 16 Juli 2017 kami menyempatkan diri untuk menontonnya karena di hari pertama pemutaran film ini  tiket sudah sold out dan kami akhirnya kebagian tiket nonton film Dispicable Me  yang berada di daftar film yang diputar bulan ini selain Spiderman-Homecoming.

Tiket nonton kami
Ben dan Jody memutuskan untuk kembali ke Jakarta setelah berkeliling Indonesia menjajakan kopi terbaiknya. Mereka ingin membangun kembali bisnis kedai kopi ini menjadi semakin mapan setelah pernah tutup beberapa tahun yang lalu. Namun semua itu terkendala oleh modal. Mereka harus mencari dana untuk bisa mendapatkan kembali lokasi kedai yang dulu dengan biaya yang sangat mahal. Mereka mencari investor kesana kemari dengan mempresentasikan bisnis kopi racikan mereka. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan Tara(Luna Maya) yang mau menginvestasikan uang tabungannya di Filosofi Kopi. Akhirnya Filosofi Kopi Jakarta buka kembali seperti dulu.

Kehadiran Brie(Nadine Alexandra) sebagai Barista menimbulkan perbedaan pendapat antara Ben dan Jody. Cara kerja dan hasil racikan kopi Brie yang belum maksimal menyebabkan Filosofi Kopi memperoleh review yang jelek dari pembeli. Untuk memperbaiki review itu Tara dan Ben berniat mendirikan Filosofi Kopi di Jogja yang bertempat di Joglo warisan orang tua Tara(namun tetap bayar sewa lho..tidak gratis). 

Sementara bisnis Filosofi Kopi di Jogja sedang ramai-ramainya, Ben mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal dan ia harus pulang ke Lampung. Dalam kondisi duka, tiba-tiba datang karangan bunga dari seseorang teman ayahnya yang dulu merebut Perkebunan Sawit ayahnya dengan paksa dan yang menyebabkan ibunya meninggal. Emosi dan kemarahan Ben memuncak melihat hal itu dan merusak karangan bunganya. Sekembalinya ke Jogja setelah dari Lampung, Ben juga dikejutkan oleh karangan bunga yang ditolak Tara. Kenyataan membuktikan bahwa Tara adalah Putri dari orang yang telah menyebabkan ibunya meninggal. Disini mulai terjadi konflik dan penolakan Ben terhadap Tara. 

Peristiwa ini menyebabkan Ben semakin dekat dengan Brie dan Jody semakin dekat dengan Tara. Konflikpun mulai terjadi diantara Ben dan Jody yang telah lama bersahabat, saat Ben membaca gelagat bahwa Jody mulai menyukai Tara. Kedekatan Ben dan Brie membawa mereka untuk datang ke perkebunan kopi dan ke sebuah lahan dimana ayah Ben sudah menyemai biji kopi menjadi bibit-bibit tanaman kopi. Brie yang seolah lulusan Pertanian Melbourne tertarik akan hal itu. 

Persahabatan yang terjadi diantara Ben dan Jody menyisakan kerinduan diantara mereka, hingga suatu saat mereka dapat menerima kesalahan masing-masing dan saling memaafkan. Ben dan Brie memutuskan untuk berada di perkebunan kopi di daerah asalnya sedangkan Jody dan Tara mengembangkan usaha Filosofi Kopi dari hasil kopi dengan brand Brie&Ben.

Film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini mengambil setting beberapa lokasi seperti Jakarta, Yogyakarta, Makasar, Tana Toraja, dll. Alur cerita ini yang sangat apik dengan sesekali penonton diajak untuk kembali ke masa lalu mengingat peristiwa sebelumnya. Beberapa adegan disajikan secara tersirat namun mampu memberi petunjuk dengan mudah kepada penonton untuk menterjemahkan sendiri maknanya. Akhir dari cerita ini sangat bijaksana dan membahagiakan, membuat saya sendiri menjadi puas menyaksikannya.

Beberapa pesan penting dan menarik yang bisa saya catat dari film ini, antara lain :
  1. Bisnis atau usaha itu butuh modal. Salah satu caranya dengan mencari investor yang mau menginvestasikan uangnya ke bisnis yang sedang dibangun. Siapkan dan pastikan presentasi tentang bisnis tersebut bagus dan meyakinkan investor. 
  2. Dedikasikan diri sepenuhnya pada bisnis itu dan bersungguh-sungguhlah dalam menyajikan produk terbaik bagi konsumen. 
  3. Bisnis yang dibangun dengan orang lain, teman, sahabat, saudara pasti menghadapi berbagai perbedaan, permasalahan dan konflik entah cinta atau masalah keluarga. Apapun masalahnya selesaikan, komunikasikan serta cari solusi terbaik bagi semua. 
  4. Masing-masing pribadi dianugerahi keahlian dan kemampuan yang berbeda, hargailah itu dan beri kesempatan dan kepercayaan kepada orang lain untuk mencoba dan mempelajari hal baru.
  5. Persahabatan itu sangat berharga. So, jika ada masalah selesaikan dengan baik jangan sampai masalah itu merusak persahabatan yang telah dibangun sejak lama. 

Berikut beberapa foto dari adegan film Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody


Adegan Film : Ben sedang melihat cara Brie meracik kopi

Barista Ben sedang meracik kopi di Kedai Filosofi Kopi Jakarta 

Adegan film : Ben dan Brie

Adegan film : Tara dan Jody. Saat Tara mengetahui kebenaran bahwa ayahnya yang menyebabkan ibu Ben meninggal

Adegan Film : Ben-Tara-Jody saat mereka melihat logo Filosofi Kopi di dinding yang telah lama mereka tinggalkan

Quote Filosofi Macchiato
Itu dulu ya yang bisa saya bagikan tentang review film Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.***


Senin, 17 Juli 2017

#BanggaFilmIndonesia





Jumat, 14 Juli 2017

Review Film Despicable Me 3

Warisan orangtua tak harus diteruskan anaknya
jika warisan itu adalah warisan untuk berbuat jahat
#evequote #DM3


Masih dalam suasana libur sekolah, IIIumination Entertainment meluncurkan film komedi animasi Despicable Me 3 sekuel dari film Despicable Me 2 tanggal 12 Juli 2017. Kami yang kala itu hendak membeli tiket nonton Filosofi Kopi 2 : Ben & Jody kehabisan tiket dan kami mengalihkan untuk menonton film komedi animasi ini. 


Tiket nonton kami
Berikut sinopsis film Despicable Me 3 yang saya dapatkan dari www.21cineplex.com :


Kisah sederhana yang mudah dipahami oleh anak-anak ini disutradarai oleh Pierre Coffin, Kyle Balda bercerita tentang misi melawan dan menumpas penjahat bernama Balthazar Bratt (Trey Parker) yakni seorang Anak Nakal. Sebuah cerita komedi animasi yang mampu menuai gelak tawa penonton diantaranya aksi dari Minions dan putri-putri Gru. 

Gru ternyata memiliki saudara kembar bernama Dru dan mereka bertemu. Dru mengajak dan menunjukkan kepada Gru semua peralatan dan perlengkapan perang warisan ayahnya. Dru mengira bahwa Gru masih melakukan perbuatan jahat. Berkali-kali Dru merayu Gru untuk  kembali melakukan perbuatan jahat bersamanya. Namun tetap saja Gru menolak. Gru berpikir dan membohongi saudaranya untuk melakukan kejahatan dengan mengambil permata yang dicuri oleh seorang penjahat. Gru dan Dru akhirnya bersatu melawan penjahat yang berusaha menghancurkan seisi kota. Mereka akhirnya berhasil mengalahkan penjahat. Namun saat itu Dru mengetahui bahwa saudaranya membohonginya. Dru menjadi marah dan bersikuku untuk terus tetap melakukan kejahatan karena ayahnya adalah penjahat. 

Hal penting yang ingin saya sampaikan disini adalah :
  • Saya salut akan perubahan sikap Gru yang sudah berubah melakukan perbuatan baik, walaupun ayahnya seorang penjahat. 
  • Saya kurang sepakat dengan pernyataan Dru kepada Gru di akhir cerita : "Kita harus melakukan kejahatan, karena ayah kita adalah penjahat dan ini adalah warisan ayah." Jika yang diwariskan oleh orangtua itu baik, maka kita pantas dan layak untuk melestarikannya. Namun jika yang diwariskan oleh orangtua itu suatu perbuatan jahat, maka kita harus meninggalkannya.
Jadi buat para orang tua yang mengantarkan anak-anaknya menonton film ini, tolong poin kedua ini menjadi perhatian dan disampaikan pada mereka. :)

Berikut beberapa adegan dari film Despicable Me 3 :



Gru dan kembarannya Dru 

Gru dan Dru akan mengalahkan penjahat




Pesawat yang dikendarai Gru dan Dru untuk melawan penjahat

Kamis, 13 Juli 2017
#WarisanTakHarusDilakukanJikaBerbuatJahat

Free Book (again) !

Dalam tiga hari : 
  • Selasa, 11 Juli 2017 : Resensi Buku Originals dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat.
  • Selasa, 11 Juli 2017 : Kirim email foto resensi yang dimuat ke Penerbit Noura.
  • Rabu, 12 Juli 2017   : Email balasan dari penerbit Noura diterima.
  • Kamis, 13 Juli 2017 : Paket buku dari penerbit Noura tiba.
Terimakasih Bapa kesempatan boleh berbagi melalui tulisan.
Terimakasih Harian KR selalu memberi ruang untuk karyaku.
Terimakasih Penerbit Noura atas reward dan motivasi yang diberikan kepadaku melalui free book-nya.

Isi paket dari Noura berupa Novel 
Paket dari Penerbit Noura

Kamis Wage, 14 Juli 2017
Selalu termotivasi
#rewardresensieve

Rabu, 12 Juli 2017

Keuntungan menulis resensi


Bahagia itu...
saat mendapat balasan email dari penerbit
yang akan memberikan buku gratis karena menulis resensi buku


Seperti kebiasaan sebelumnya ketika resensi buku yang saya kirim ke media dimuat, saya langsung mengarsipnya dan men-scan-nya. Hasil scan resensi yang dimuat saya kirim email ke penerbit untuk menginformasikan bahwa buku terbitannya telah saya resensi dan dimuat. Beberapa hari kemudian atau secepatnya pasti akan dibalas oleh pihak penerbit. Seperti email yang saya terima pagi ini dari penerbit Noura. 



Sebelumnya saya juga sudah pernah mendapat kiriman buku gratis dari penerbit karena menulis resensi, sejauh ini saya mendapat kiriman buku dari Penerbit Grasindo, Noura, dan Bentang Pustaka(B-First) karena memang beberapa buku yang saya resensi diterbitkan oleh mereka. Pernah juga sih saya meresensi buku dan (hanya) mendapat ucapan terima kasih dari penerbit lain hehe..Tapi bagi saya tidak menjadi masalah, yang terpenting bisa selalu mengasah kemampuan menulis saya.

Bagi yang ingin menulis resensi berikut saya bagikan keuntungan yang bisa diperoleh dengan menulis resensi, diantaranya :
  1. Nama kita masuk media/koran, sehingga semakin banyak orang mengenal nama kita. Jadi terkenal kaaannn??? hehe....Walau belum pernah bertatap muka tak apalah. 
  2. Mendapat honor dari redaksi. Redaksi Kedaulatan Rakyat memberi apresiasi sebesar Rp. 75.000,- untuk setiap resensi buku yang dimuat, dipotong pajak jadi Rp. 72.750,- Lumayan kan bisa buat beli buku baru dan diresensi lagi dan menambah koleksi bukumu.
  3. Mendapat kiriman buku gratis dari penerbit yang bukunya diresensi. Asyiikk.., nambah lagi koleksi bukunya.
  4. Kemampuan menulis akan semakin terasah dengan sering menulis. 
Ini apresiasi yang diberikan Redaksi Kedaulatan Rakyat berupa wesel.....lumayan khan... ;")

wesel dari KR
Nah, banyak bukan keuntungan menulis resensi selain menambah wawasanmu karena membaca.
Bagaimana?? Apakah tertarik untuk menulis resensi?? ***







Selasa, 11 Juli 2017

Resensi Buku Originals "Tabrak Aturan" Jadilah Pemenang

Bahagia itu...
saat memperoleh ruang untuk belajar menulis...

Buku Original by Adam Grant

Resensi buku Originals dimuat Selasa 11 Juli 2017


Terimakasih akhirnya aku menemukanmu, menemukan Rubrik Pustaka (lagi). Ada sebuah kerinduan untuk melihat resensiku dimuat (lagi) di harian Kedaulatan Rakyat(KR). Koran lokal Jateng-DIY yang selalu memberi ruang bagi pecinta buku dan peresensi.
Puji Tuhan ...resensi saya lolos seleksi redaksi KR (lagi) dan boleh dibaca oleh pembaca setia KR hari ini Selasa, 11 Juli 2017. 

Semoga ini selalu menjadi semangat buatku untuk terus berkarya.
Terima kasih, Bapa.
Terima kasih, KR.


Judul         : Originals “Tabrak Aturan” Jadilah Pemenang
Pengarang : Adam Grant
Penerbit  : Noura Book
Cetakan   : I, April 2017
Tebal     : 330 halaman
ISBN      : 978-602-385-277-2




Berani Beda dan Berpikir Kreatif

Sebagian besar orang menerima begitu saja apa yang ada dalam hidupnya, walaupun kadang hal itu tidak dikehendaki dan tidak disukai. Orang cenderung berada di jalur konvensional dan enggan berpikir kreatif dengan ide-ide baru yang bermanfaat dan lebih baik. Orisinalitas adalah memilih jalur yang jarang dilalui dan memperjuangkan ide-ide baru yang melawan arus namun membuat segala sesuatu menjadi lebih baik.

Buku ini mengajak pembaca untuk berani berinisiatif dan kreatif memikirkan cara-cara dan pilihan yang lebih baik untuk menghadapi situasi yang tidak disukai dan melihat masalah dengan cara pandang yang baru. Adam Grant membagikan kisah-kisah yang disertai penelitian-penelitian dari para tokoh yang kreatif, kaya ide, memotivasi dan memberi contoh tentang orisinalitas seperti Bill Gates, Steve Jobs, perusahaan Warby Parker, dll. Catatan-catatan penting tentang orisinalitas disampaikan penulis di sela-sela kisah yang disampaikan.


Dalam mewujudkan tindakan orisinal, kadang-kadang seseorang dihadapkan pada rasa takut dan penolakan. Bab satu buku ini membahas cara mengelola resiko yang muncul saat membangkitkan, mengenali dan menyampaikan gagasan orisinal. Sedangkan bab dua berhubungan dengan pilihan dalam menimbang orisinalitas dan ilmu mengenali ide orisinal. Peran anggota keluarga dan implikasi pengasuhan juga mempengaruhi orisinalitas seseorang. Dalam buku ini Adam juga membahas cara menumbuhkan orisinalitas pada anak-anak. Dalam bertindak orisinal juga harus memperhatikan waktu yang tepat untuk melakukannya, bahkan kadang penundaan waktu untuk memulai dan menyelesaikan tugas bisa lebih menghasilkan manfaat. Bab terakhir buku ini membahas cara-cara mengumpulkan keberanian dan menguasai teknik menjaga ketenangan untuk bertindak orisinal. Buku ini diakhiri dengan rangkuman penjelasan tentang tindakan-tindakan praktis yang dapat dilakukan untuk memunculkan orisinalitas.

Bagi seseorang buku ini sangat cocok untuk membangkitkan dan mengenali ide baru dan kreatif, bagi para pemimpin buku ini mampu menstimulasi ide baru dan membangun budaya yang mengizinkan perbedaan pendapat dan bagi orang tua serta guru buku ini baik agar anak-anak merasa nyaman saat menyatakan pendirian kreatif mereka.***



Oleh:
Eva Laura



Senin, 10 Juli 2017

Kedaulatan Rakyat, Sahabat Para Resensator

Saya sempat kehilangan....Yaaa..kehilangan !! Kehilangan ruang!! Ruang untuk menampung karya menulis resensi saya. Harian Kedaulatan Rakyat yang menjadi sahabat saya untuk mengukur sejauh mana kemampuan saya menulis resensi. Kedaulatan Rakyat yang menyeleksi resensi saya, lolos atau tidak berada diantara 3 resensi yang lain.
Setiap hari Sabtu, KR menyediakan ruang bagi pecinta literasi pada Rubrik Pustaka untuk mengirimkan resensi buku. Saya yang sudah merasa akrab dengan rubrik ini, sungguh merasa kehilangan saat saya tidak mendapatinya ada di hari Sabtu.

Rubrik Pustaka 

Bulan Juni lalu saya mengirimkan satu resensi buku, dengan harapan ini memenuhi target saya untuk resensi Juni yang dimuat setelah bulan Mei lalu tidak ada resensi yang dimuat (target tidak terpenuhi satu bulan satu resensi yang di muat).
Setiap hari Sabtu bulan Juni selalu kunanti, berharap resensiku dimuat. Namun semua berujung kecewa, karena ternyata rubrik Pustaka tak lagi kudapati.
Waduh!!! kok sudah gak ada ?? pindah hari apa yaaa?? Penasaran, setiap hari kucek setiap lembar koran KR, namun tak juga kudapati. Waaah!!! aku kelangan.. (saya kehilangan)..!! Kehilangan ruang belajar menulis..
Bulan berganti... Juli... 
Hilangnya ruang itu sempat menyurutkan niatku untuk membaca bahkan menulis lagi.. Duh..!! Bahayaa ini !! Bagaimana dengan tanggung jawabku pada Tuhan ?? Talenta yang Dia beri, saya sia-siakan.

Saya tidak mau ini terus berlanjut. Sabtu, 1 Juli 2017 seperti biasa.. kucari-cari di halaman belakang (hal. 24), tak jua kudapati rubrik itu. Lagi... Sabtu, 8 Juli 2017 kubeli Koran KR dari salah seorang penjaja koran di lampu merah saat kami berhenti dari mencari sarapan pagi itu. Namun...lagi..lagi.. zonk!! Aduh.. kok ga ada yaa?? waahh... apa sudah tidak aktif lagi ya rubrik pustaka itu?
Hingga akhirnya suatu hari aku teringat akan salah seorang fotografer KR, mas Surya Adi Lesmana yang saya kenal saat mengikuti kegiatan Workshop Jurnalistik di kantor. Saya berniat untuk menghubunginya dan bertanya, walau sebenarnya yang saya tanyakan tidak ada hubungannya dengan bidangnya dia(fotografi). Tapi setidaknya beliau orang KR, jadi bisa menanyakan ke temannya. Pagi ini, saya memberanikan diri untuk menghubunginya via whatapp dan bertanya. 
Puji Tuhan !! Ada angin segar.
Ternyata bulan Juni yang bertepatan dengan bulan Ramadhan, memang Rubrik Pustaka libur untuk sementara dan ada perubahan jadwal sekarang pindah di hari Selasa.  Owalaaaahh... kegelisahanku terjawab..syukurlah masih ada ruang belajar untukku.
Langsung saya cek KR hari Selasa, 4 Juli 2017 dan akhirnya kudapati Rubrik Pustaka di halaman 22. Namun belum kudapati resensiku disana. Tidak apa, terus membaca dan menulis. Besok hari Selasa, siapa tahu dimuat esok. Amin..

Senangnya... 
Semangat meresensi buku kembali muncul... 
Trimakasih mas Surya,
Trimakasih KR..

Jumat, 07 Juli 2017

Review Film Spiderman Homecoming

Setelah Transformer usai tayang, sekarang film garapan Marvel berjudul Spiderman-Homecoming tayang di bioskop. Kami yang tergolong keluarga pecinta nonton, sejak kecil almarhum bapak saat masih sugeng ketika kami masih kecil sering diajak nonton bioskop. Bioskop saat itu tak senyaman studio film saat ini dengan fasilitas AC dan sound yang sangat memanjakan penonton.
Hari ini 6 Juli 2017 hari kedua pemutaran film Spiderman, bersama para saudara kami nonton bareng.


Tiket nonton 

Berikut sinopsis film Spiderman yang saya ambil dari www.21cineplex.com

Sinopsis film

Pernyataan dari Iron Man (Tony Stark) yang sempat disampaikan pada Spiderman (Peter Parker) menarik perhatian saya, seperti ini kira-kira pernyataannya "Jika kau bisa mengalahkan musuh dengan kekuatanmu sendiri, maka kau baru layak menggunakan baju spiderman ini." 
Dari pernyataan itu Tony mengingatkan kita untuk jika berjuang melawan sesuatu terutama kalahkan diri kita sendiri terlebih dahulu jangan tergantung pada hal lain. Andalkan kekuatan dan keyakinan diri kita sendiri dan pada Tuhan. 

Berikut beberapa adegan dari film Spiderman-Homecoming :

Pemeran utama Spiderman 



Aksi Spiderman menyelamatkan manusia

Sabtu, 01 Juli 2017

Menikmati Sunset di Gumuk Pasir Parangkusumo

Menutup masa liburan Lebaran yang akan berakhir lusa, hari ini Sabtu 1 Juli 2017 kami hendak menikmati Sunset di Pinggir Pantai Depok atau di Landasan Pacu Adisucipto, Depok, Bantul dan di Gumuk Pasir Parangkusumo. Perjalanan dari rumah pukul 14.30 wib, mengingat jalanan macet di musim liburan lebaran plus liburan sekolah. Sebelum menuju ke sisi selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, kami bergerak ke arah utara menuju Warung Makan SGPC Bu Wiryo yang terletak di seputaran kampus UGM untuk makan siang. Ini kali pertama kami menikmati SGPC (SeGo PeCel) Bu Wiryo yang merupakan salah satu kuliner ternama di kota Gudeg ini.
Makan siang dulu
Warung makan ini memang khusus/spesialis menyediakan Sego Pecel (Nasi Pecel). Kabarnya warung makan ini ada sejak tahun 1959 melayani mahasiswa Universitas Gajah Mada(UGM) Yogyakarta. Tempatnya cukup luas dan tampak lega dengan meja kayu panjang dan kursi kayu yang panjang berjajar dengan rapi.
Keluarga kami adalah Pecinta SGPC. Bagaimana tidak? Masa kecil kami yang tinggal di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur setiap hari tidak pernah absen dari menikmati SGPC. Menikmati SGPC menjadi kerinduan bagi kami sekeluarga. Syukurlah di kota yang khas dengan Nasi Gudeg ini tersedia juga menu lain yakni Nasi Pecel.

Di Warung Makan SGPC bu Wiryo ini pembeli bisa langsung masuk ke dalam menuju meja yang diatasnya tertata sayuran hijau di baskom bersebelahan dengan panci berisi sambal pecel dan berbagai jenis lauk di piring-piring. Sayang waktu itu saya tidak sempat mengambil gambarnya karena sesampainya di dalam, pelayan sudah langsung menyajikan dan memberikan 1 porsi SGPC. Porsi SGPC yang cukup, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak dengan siraman sambal pecel yang pas bagi saya yang tidak terlalu suka pedas. Bagi yang suka pedes, SGPC ini kurang "nendang" pedasnya. 
Sembari menerima sepiring SGPC, pembeli bisa mengambil sendiri lauk yang disediakan sesuai keinginan, ada tempe, perkedel, telur ceplok, bakwan, peyek dan krupuk. Di sisi lain, ada beberapa pelayan yang sudah siap menawarkan dan menyajikan minuman untuk menemani hidangan SGPC.

Sepiring SGPC komplit dengan lauknya dan segelas air minum sudah ada di tangan. Pembeli bisa langsung menuju meja yang disediakan dan menikmati nikmatnya SGPC Bu Wiryo.

Nasi Pecel Bu Wiryo 
Kenyang !! Dan kami siap melanjutkan petualangan kami sore ini. Kendaraan kami berangkat menuju Kawasan Wisata Pantai Depok, Bantul pukul 15.30 an. Perjalanan lumayan lancar. Kami langsung menuju area landasan pacu adisucipto. Angin pantai yang segar dan kencang menyambut kami turun dari mobil hingga menyingkapkan dress yang saya gunakan. Sinar Sang Surya yang hampir terbenam menambah keindahan sore itu.

Sunset di Pinggir Landasan Pacu Adisucipto (Pinggir Pantai Depok)

Just the two of us di Landasan Pacu Depok
Beberapa saat disitu, kami menghabiskan waktu untuk berfoto. 
Kencangnya angin pantai sore itu membuat kami harus segera meninggalkan lokasi dan bergerak menuju Gumuk Pasir Parangkusumo yang tidak jauh dari situ. Hamparan pasir terbentang dan beberapa spot foto tersedia siap digunakan para pengunjung untuk mengabadikan momen bersama orang terkasih dan keluarga.

Alone  di Gumuk Pasir
Menikmati indahnya alam semesta membuat saya untuk selalu bisa mensyukuri sekecil apapun nikmat yang diberikan Tuhan dan senantiasa mengagumi karya buatan tanganNya. 
Terima kasih Tuhan.
Terima kasih alam semesta

Hari semakin petang dan kami harus mengakhiri petualangan hari ini. Sampai bertemu lagi di liputan #jalanjalaneve selanjutnya. 
Tetap sehat agar bisa terus jalan-jalan.*** (mengutip kata-kata alm. Pak Bondan)